Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Analyticity Siswa pada Materi Aritmatika Sosial

Abstract

Disposisi berpikir kritis merupakan hal yang paling penting dalam proses pemecahan masalah khususnya pada matematika (Kholid, 2021; Uyun & Fuat, 2020). Analyticity menjadi komponen yang penting dalam tahapan pemecahan masalah, hal ini didukung oleh pendapat Maharani dkk., (2019) bahwa analyticity mengukur bagaimana penalaran seseorang dalam mengantisipasi potensi kesulitan dalam memecahkan masalah. Menurut Fitriani dkk., (2018) analyticity penting untuk dipelajari lebih dalam dan diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran di kelas. Upaya untuk mengakomodasi dalam rangka membiasakan dan meningkatkan analyticity dibutuhkan sebuah pembelajaran yang terencana dengan penggunaan sebuah pembelajaran. Hal yang sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran adalah penggunaan perangkat pembelajaran, sehingga proses belajar dapat berjalan dengan baik sesuai desain yang telah dirancang (Salim dkk., 2021). Adanya perangkat pembelajaran matematika model Problem Based Learning (PBL) dapat membiasakan dan meningkatkan analyticity siswa. Penelitian ini memiliki tujuan: 1) mendeskripsikan proses pengembangan perangkat pembelajaran matematika dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan kemampuan analyticity siswa pada materi aritmatika sosial; 2) mendeskripsikan hasil pengembangan perangkat pembelajaran matematika dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan kemampuan analyticity siswa pada materi aritmatika sosial yang valid, praktis dan efektif. Proses pengembangan menggunakan model 4D yang telah dimodifikasi. Observasi, tes dan angket digunakan sebagai teknik pengumpulan data. Hasil dari uji coba di kelas VIIA menyatakan bahwa perangkat pembelajaran valid, praktis dan efektif dengan koefisien kevalidan modul ajar, LKPD, paket tes dan buku petunjuk penggunaan berturut-turut adalah 3,73; 3,91; 3,88 dan 3,79 dari skor maksimal 4,00, hasil observasi keterlaksanaan perangkat pembelajaran adalah 3,41 yang memasuki kategori tinggi, persentase ketuntasan klaksikal sebesar 86,2%, banyaknya siswa yang berada pada kategori N-Gain minimal sedang adalah 96,5%, perilaku analyticity siswa baik dan respon siswa positif. Perangkat pembelajaran yang telah dinyatakan valid, praktis dan efektif diujicobakan pada kelas VIIB sebagai kelas eksperimen untuk melihat pengaruh yang signifikan impementasi perangkat pembelajaran matematika model PBL terhadap peningkatan analyticity siswa, dengan kelas kontrol yakni kelas VIIC. Berdasarkan uji Independent Sample t-test pada hasil post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) = 0,000 (sig. < 0,05) yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan implementasi perangkat pembelajaran matematika model PBL terhadap analyticity siswa. Di samping itu, diperoleh dari nilai N-Gain kelas eksperimen sebesar 0,71 dan kelas kontrol sebesar 0,43 yang menunjukkan bahwa kemampuan peningkatan analyticity di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan analyticity di kelas kontrol, serta berdasarkan uji Independent Sample t-test pada hasil N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai Sig. (2-tailed) = 0,000 (sig. < 0,05) yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari implementasi perangkat pembelajaran matematika model Problem Based Learning (PBL) terhadap peningkatan analyticity siswa. Perangkat pembelajaran disebarluaskan secara offline dan online. Secara offline, penyebaran dilakukan dengan membagikan perangkat pembelajaran berupa hard file pada SMP Negeri 1 Rogojampi dan SMP Negeri 2 Rogojampi. Adapun penyebaran secara online melalui sosial media yaitu Instagram, Youtube dan Facebook dengan memberikan tautan Google Drive sehingga perangkat pembelajaran bisa diakses oleh guru yang lain. Berikut tautan yang dapat diakses adalah unej.id/PerangkatPBLAnalyticity