Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/117740
Title: Analisis Survival Penggunaan Kontrasepsi Suntik pada Wanita Menikah Usia Muda 15-19 Tahun (Analisis Lanjut Data SDKI 2017)
Authors: WIDHIANINGRUM, Tahlillarani
Keywords: KONTRASEPSI SUNTIK
BIOSTATISTIKA KEPENDUDUKAN
KONTRASEPSI HORMONAL
Issue Date: 16-May-2023
Publisher: Fakultas Kesehatan Masyarakat
Abstract: Penggunaan kontrasepsi suntik masih menjadi pilihan utama pada wanita menikah usia 15-19 tahun dengan proporsi 56,4% namun kontrasepsi suntik yang sering menemui kejadian dropout menjadi salah satu penyebab meningkatnya Total Fertility Rate (TFR) dari 2,28 pada 2016 menjadi 2,4 pada 2017. Diperkirakan satu dari tiga kehamilan tidak diinginkan disebabkan karena ketidaklangsungan penggunaan kontrasepsi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelangsungan pemakaian metode kontrasepsi suntik wanita menikah usia muda dan faktor yang mempengaruhi kelangsungannya. Penelitian ini berjenis analitik dengan pendekatan cross sectional yang menggunakan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017. Data dianalisis menggunakan analisis survival (regresi cox dan extended cox). Variabel yang diteliti yaitu pendidikan yang pernah ditempuh, pekerjaan, wilayah tempat tinggal, tingkat ekonomi, efek samping, paritas, informasi mengenai KB, dukungan pasangan, dan keterampilan mendiskusikan KB dengan pasangan. Hasil penelitan ini menunjukkan bahwa sebagian besar akseptor (95,8%) memiliki anak lahir hidup kurang dari dua. Pendidikan formal yang pernah ditempuh akseptor terbanyak yaitu pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (50%) dan mayoritas akseptor tidak bekerja (71,8%). Akseptor lebih banyak tinggal di pedesaan (59,3%) dengan tingkat perekonomian mayoritas pada tingkat sangat miskin (34,7%). Mayoritas akseptor (92,1%) tidak mengalami efek samping dari penggunaan kontrasepsi suntik. Probabilitas melangsungkan penggunaan kontrasepsi suntik terus menurun selama 60 bulan pengamatan dari 0,82 pada tahun pertama penggunaan hingga 0,48 pada tahun kelima pengamatan serta hanya 1,4% akseptor yang dapat melangsungkan penggunaan kontrasepsi suntik hingga interval penggunaan 48-60 bulan sehingga efektifitas kontrasepsi suntik rendah untuk untuk digunakan dalam jangka panjang. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kelangsungan penggunaan kontrasepsi suntik berdasarkan paritas (p-value 0,019) dan efek samping (p-value 0,000) serta tidak ada perbedaan yang signifikan pada kelangsungan penggunaan kontrasepsi suntik berdasarkan pendidikan yang pernah ditempuh, pekerjaan, wilayah tempat tinggal, tingkat ekonomi, informasi mengenai KB, dukungan pasangan, dan mendiskusikan KB dengan pasangan. Hasil analisis multivariat menunjukkan hasil bahwa paritas, efek samping, dan wilayah tempat tinggal saling mempengaruhi kelangsungan penggunaan kontrasepsi suntik pada wanita menikah muda usia 15-19 tahun di Indonesia. Kementerian dan lembaga kesehatan perlu mengoptimalkan pelayanan keluarga berencana dengan menguatkan informasi keluarga berencana secara berkelanjutan untuk kelompok muda yang berkaitan dengan penggunaan kontrasepsi suntik utamanya informasi mengenai efek samping yang ditimbulkan. Kementerian Kesehatan, BKKBN, dan DP3AKB perlu meningkatkan pelayanan KB melalui perencanaan kebutuhan kontrasepsi sesuai target pengguna dan sensitif gender, kegiatan konseling sejak pemilihan kontrasepsi hingga follow up selama pemakaian, serta distribusi kontrasepsi baik untuk fasilitas pelayanan statis maupun mobile.
Description: validasi_repo_firli_agustus_2023_15; Finalisasi oleh Taufik Tgl 26 Agustus 2023
URI: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/117740
Appears in Collections:UT-Faculty of Public Health

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Skripsi - Tahlillarani W - Repository.pdf
  Until 2028-05-16
2.21 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools