Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/117668
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSUSWATI, Enny-
dc.contributor.authorAGUSTINA, Dini-
dc.contributor.authorSHODIKIN, Muhammad Ali-
dc.contributor.authorMUFIDA, Diana Chusna-
dc.date.accessioned2023-08-22T06:21:25Z-
dc.date.available2023-08-22T06:21:25Z-
dc.date.issued2022-09-01-
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/117668-
dc.description.abstractKlebsiella pneumoniae termasuk genus Klebsiella dalam famili Enterobacteriaceae, sering ditemukan sebagai penyakit nosokomial di rumah sakit. K. pneumoniae termasuk bakteri mudah resisten terhadap antibiotik dikarenakan memiliki enzim Extended Spectrum β- Lactamase. Tingkat kematian akibat bakteri ini mencapai 28,3% dan terus meningkat. Penelitian ini menggunakan organel protein pili K. pneumoniae. Reaksi imun ini dapat diukur dengan melihat peningkatan kadar Interleukin-10 sebagai protein resolusi pasca infeksi sehingga tujuan penelitian menemukan hubungan peningkatan kadar IL-10 hepar terhadap paparan protein pili K. pneumoniae pada mencit. Variabel penelitian ini adalah kadar IL-10 pada hepar mencit dan kadar konsentrasi protein pili 65,5 kDa K. pneumoniae pada setiap kelompok. Uji analisis korelasi penelitian ini menggunakan uji korelasi One-way Anova dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc. Penelitian ini menggunakan 21 sampel hepar yang dibagi dalam 3 kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok kontrol dengan pemberian PBS, kelompok kedua adalah kelompok perlakuan dengan pemberian protein pili, dan kelompok ketiga adalah kelompok adjuvan. Sampel hepar diproses dengan menggunakan Sandwich ELISA.Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kadar IL-10 pada kelompok perlakuan yang diberikan protein pili 65,5 kDa Klebsiella pneumoniae. Data juga menunjukan perbedaan mean total setiap kelompok pada kadar IL-10 setelah pemberian protein pili K. pneumoniae (p=0,008). Kelompok perlakuan memiliki mean kadar IL-10 tertinggi sehingga terdapat hubungan peningkatan antara paparan protein pili dengan kadar IL10 pada mencit secara data kasar. Peningkatan kadar IL-10 signifikan terdapat pada kelompok perlakuan dibanding kelompok adjuvan dan terdapat peningkatan rata-rata kadar IL-10 pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol meskipun secara statistik peningkatan tidak berbeda dan hubungan peningkatan secara signifikan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherJurnal Biotek Medisiane Indonesiaen_US
dc.subjectKlebsiella pneumoniaeen_US
dc.subjectInterleukin-10en_US
dc.subjectprotein pili 65,5 kDa.en_US
dc.titleKadar Sekresi IL-10 Hepar Mencit Galur BALB/c Setelah Pemberian Protein Pili 65,5 kDa Klebsiella pneumoniaeen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:LSP-Jurnal Ilmiah Dosen

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
FK_Kadar Sekresi IL-10 Hepar Mencit Galur BALBc Setelah Pemberian.pdf2.99 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.