Pengaruh Model Pembelajaran Science Technology Society (Sts) pada Pokok Bahasan Pemanasan Global terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sma

Abstract

Pembelajaran merupakan implikasi dari pendidikan formal pada abad 21. Pembelajaran abad 21 bertujuan untuk membangun keterampilan intelektual siswa dalam belajar dan memungkinkan untuk memecahkan masalah di sekitar, membentuk kecerdasan tidak hanya melalui pengetahuan di dunia nyata, tetapi juga melalui pembelajaran yang bermakna, cara yang benar dan metode kontekstual. Pada pembelajaran abad 21 harus dirancang sesuai dengan keterampilan 4C antara lain, Critical thinking skill (Keterampilan berpikir kritis), Creative and innovative thinking skill (Keterampilan berpikir kreatif dan inovatif), Communication skill (Keterampilan komunikasi), dan Collaboration skill (Keterampilan berkolaborasi). Teknologi berperan sebagai motor penggerak dalam penyampaian pengajaran. Pada bidang pendidikan, teknologi merupakan jembatan untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran sains adalah pendekatan yang mengaitkan antara konsep-konsep ilmiah dengan penerapannya di masyarakat dan pengembangan nilai-nilai yang berbeda di dalamnya. Pendekatan sains teknologi dan masyarakat diterjemahkan dari bahasa inggris yaitu “Science Technology Society” (STS). Sains teknologi dan masyarakat menggabungkan sains sebagai konsep dan teknologi dalam penerapannya dan mengembangkannya menjadi nilai sosial. Science Technology Society mengajarkan peserta didik tidak hanya keterampilan kognitif, tetapi juga keterampilan sosial, sehingga peserta didik menjadi lebih peka terhadap masalah yang terjadi di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh model pembelajaran science technology society (STS) terhadap hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa dalam menggunakan model pembelajaran science technology socoiety (STS). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Tempat penelitian dilaksanakan di SMAN 3 Bondowoso, Kecamatan Kademangan , Kabupaten Bondowoso tahun ajaran 2023/2024. Penentuan kelas sampel dilakukan dengan uji homogenitas untuk mengatahui variasi siswa kelas X melalui nilai rapor kenaikan kelas X pelajaran fisika. Pengumpulan data berupa tes (pretest dan posttest), observasi, dan dokumentasi. Data hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa yang diperoleh dikaji pengaruhnya menggunakan uji-t dan dianalisis kemampuan berpikir kritis menggunakan indikator interpretation, analysis, evaluation, inference, explanation, dan self regulation. Hasil belajar siswa yang diperoleh menunjukkan adanya selisih antara nilai rata-rata pretest dan posttest. Hasil pretest memperoleh nilai rata-rata sebesar 67 sedangkan nilai rata-rata posttest sebesar 79. Adanya selisih dari hasil belajar tersebut mendapatkan nilai T-test sebesar 0.003 sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran science technology society (STS) berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif. Hasil penelitian selanjutnya yaitu hasil kemampuan berpikir kritis pada pelaksanaan pretest dari 6 indikator kemampuan berpikir kritis semua termasuk dalam kategori sedang, dan setelah diterapkan model pembelajaran science technology society (STS) skor kemampuan berpikir kritis tiap indikator masuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran science technology society (STS) terhadap hasil belajar siswa. Selain itu hasil dari kemampuan berpikir kritis siswa juga meningkat.