Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/114987
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | HANDAYANI, Sri Ana | - |
dc.date.accessioned | 2023-04-12T01:18:27Z | - |
dc.date.available | 2023-04-12T01:18:27Z | - |
dc.date.issued | 2016-07-31 | - |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/114987 | - |
dc.description.abstract | Uang mempunyai peranan penting bagi masyarakat dan pemerintah dalam menjalankan kehidupan ekonominya. Berkaitan dengan peran uang yang penting, maka tumbuh utang dan kredit. Dengan demikian, uang, utang, dan kredit dalam kehidupan masyrakat terjalin erat. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Bagaimana persepsi masyarakat tentang uang dan utang era kolonial sampai kemerdekaan. (2) Apakah ada pergeseran tentang budaya utang (3) Faktor apa saja yang mempengaruhi pergeseran persepsi masyarakat akan uang dan budaya utang. Metode penelitian yang digunakan merupakan gabungan antara metode sejarah dan antropologi. Metode sejarah digunakan untuk menggambarkan pemahaman masyarakat tentang uang, utang, dan kredit secara kronologis, adapun metode antropologi untuk menggali cara pandang masyarakat tentang uang, utang dan kredit. Simpulan yang didapat dalam openelitian ini adalah, pada umumnya baik masyarakat Madura maupun Jawa menganggap bahwa uang merupakan alat bayar, alat hitung, dan alat hubungan sosial budaya, politik, serta agama. Utang ada yang berkaitan dengan utang sosial yaitu utang budi, juga ada yang berkaitan dengan utang ekonomi. Utang ekonomi dipahami sebagai pemberian pinjaman dalam transaksi ekonomi. Adapun kredit lebih mengarah kepada pemberian pinjaman dengan penambahan nilai pengembalian. Pembentukan lembaga kredit yang sesuai dengan pandangan dan pemahaman masyarakat dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Lembaga kredit yang dibentuk sesuai dengan kebutuhan masyarakat paling tidak merupakan langkah awal untuk mengerakkkan ekonomi rakyat ke arah yang lebih produktif. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Paramita | en_US |
dc.subject | Uang | en_US |
dc.subject | utang | en_US |
dc.subject | kredit | en_US |
dc.subject | kearifan lokal | en_US |
dc.subject | produktif | en_US |
dc.title | Pergeseran Konsep Uang dan Budaya Utang | en_US |
dc.type | Article | en_US |
Appears in Collections: | LSP-Jurnal Ilmiah Dosen |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
FIB_Uang dan Budaya Utang di Eks Keresidenan (1).pdf | 149.37 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.