Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/114286
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorFADILAH, Nisa Afifah Nur-
dc.contributor.authorALFARISI, Muhammad Farid-
dc.contributor.authorSEPTIO, Rindi Wirantika-
dc.contributor.authorWIDIANINGRUM, Desy Cahya-
dc.date.accessioned2023-04-04T05:56:53Z-
dc.date.available2023-04-04T05:56:53Z-
dc.date.issued2022-08-28-
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/114286-
dc.description.abstractProduk pangan organik tengah atau bahkan sudah menjadi tren konsumsi masyarakat. Naskah ini disusun untuk merangkum perbedaan karakteristik daging organik dan non-organik beberapa komoditas ternak, bagaimana persepsi dan penerimaan konsumen terhadap produk daging organik, serta contoh aplikasi dan cara mendapatkan sertifikasi organik di Indonesia. Berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan, diketahui bahwa karakter daging organik memiliki cita rasa daging yaitu lebih gurih dengan tekstur daging yang lebih kenyal. Peternakan organik memiliki kualitas yang lebih baik dibanding non-organik terutama kandungan nutrisinya yang menyehatkan karena kandungan lemak esensial yang dihasilkan dalam daging. Pilihan makanan konsumen memiliki dampak besar terhadap lingkungan. Dampak lingkungan dari daging organik tinggi karena konsumen memiliki keyakinan tentang keramahan lingkungan meskipun tidak signifikan. Konsumen mempersepsikan daging organik sebagai daging yang sehat, aman, alami, enak, mahal, ramah lingkungan, dan berkualitas baik. Alasan masyarakat tidak mengkonsumsi daging organik adalah rendahnya pasokan dan tingginya harga, serta kurangnya jaminan bahwa daging itu benar-benar organik. Beberapa peternakan yang telah mengaplikasikan sistem organik di Indonesia yaitu CV Rahayu di Sigi Sulawesi Tengah, TML Farm di Bogor Jawa Barat, Yayasan Bina Sarana Bakti di Bogor Jawa Barat, PT. Wahyu Utama Group di Tuban Jawa Timur, dan lain-lain. Jaminan produk organik telah difasilitasi dengan hadirnya lembaga sertifikasi. Beberapa lembaga sertifikasi yang menangani peternakan organik diantaranya PT Sucofindo, PT Mutuagung Lestari, INOFICE, LeSOS, BIOCert Indonesia, PT Icert Agritama Internasional, dan lain-lain. Produsen dengan demikian mendapatkan kepercayaan pasar dan konsumen mendapatkan jaminan kualitas produk. Dimasa depan, industri organik memiliki tantangan pengembangan produk dan kemungkinan peminatan pasar yang semakin luas.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherPoliteknik Negeri Jemberen_US
dc.subjectdaging sehaten_US
dc.subjectpeduli kesehatanen_US
dc.subjectpasar organiken_US
dc.subjectpeluangen_US
dc.titleDaging organik: kualitas, persepsi konsumen, dan aplikasi di Indonesiaen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:LSP-Jurnal Ilmiah Dosen

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
FAPERTA_Daging organik kualitas, persepsi konsumen, dan.pdf595.34 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.