Analisis Determinasi Kemiskinan di Madura Tahun 2010-2019

Abstract

Kemiskinan merupakan salah satu inti permasalahan dari pembangunan. Kemiskinan dapat menimbulkan permasalahan sosial ekonomi lainnya seperti pengangguran, rendahnya higienitas, kematian ibu dan anak, putus sekolah, dan tingkat kriminalitas. Kemiskinan adalah sebuah gejala multidimensional yang bisa dikaji dari dimensi ekonomi dan sosial politik (Ellis, 1984). Menurut BPS (2021) kemiskinan merupakan ketidakmampuan dari sisi ekonomi, materi dan fisik untuk mencukupi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang di ukur dengan pengeluaran. Menurut World Bank kemiskinan merupakan kondisi individu yang memiliki pendapatan di bawah US $1.25 per hari (UNSDSN, 2012). Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata tingkat kemiskinan kabupaten di Pulau Madura tebilang lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata tingkat kemiskinan di Provinsi Jawa Timur yaitu sebesar 11,98 persen. Penyebab kemiskinan bermuara pada teori lingkaran setan kemiskinan (vicious circle of poverty). Adanya keterbelakangan, ketidaksempurnaan pasar, kurangnya modal menyebabkan rendahnya produktifitas. Rendahnya produktifitas mengakibatkan rendahnya pendapatan yang diterima. Rendahnya pendapatan akan berimplikasi pada rendahnya tabungan dan investasi, rendahnya investasi akan berakibat pada keterbelakangan dan seterusnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran Terbuka, dan Ketimpangan Distribusi Pendapatan terhadap Kemiskinan di Pulau Madura. Dalam hal ini data yang digunakan adalah data panel yang merupakan penggabungan dari deret waktu yaitu tahun 2010 – 2019 dan deret lintang sebanyak 4 kabupaten di Madura. Metode analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah regresi data panel. Berdasarkan tabel hasil uji regresi data panel estimasi Fixed Effect Model. Nilai koefisien variabel independen PDRB yaitu sebesar -18.81292 dan probabilitas yaitu sebesar 0,0000 < 0,05 yaitu data bersifat signifikan dan menerima H0. Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel PDRB berpengaruh negatif dan signifikan secara parsial terhadap tingkat kemiskinan di Pulau Madura. Berdasarkan tabel hasil uji regresi data panel estimasi Fixed Effect Model. Nilai koefisien variabel independen TPT yaitu sebesar 0.273549 dan probabilitas yaitu sebesar 0,4551 > 0,05 yaitu data bersifat tidak signifikan dan menolak H0. Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel TPT berpengaruh positif dan tidak signifikan secara parsial terhadap tingkat kemiskinan di Pulau Madura Berdasarkan tabel hasil uji regresi data panel estimasi Fixed Effect Model. Nilai koefisien variabel independen IG yaitu sebesar -27.58611 dan probabilitas yaitu sebesar 0,0047 < 0,05 yaitu data bersifat signifikan dan menerima H0. Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel IG berpengaruh negatif dan signifikan secara parsial terhadap tingkat kemiskinan di Pulau Madura.