Desain Sistem Informasi Keuangan Berdasarkan ISAK 35 (Studi Kasus Pada Bank Sampah Induk Kabupaten Jember)

Abstract

Berdasarkan amanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012, pemerintah dan seluruh kalangan masyarakat memiliki kewajiban yang sama dalam pengurangan serta penanganan sampah. Bank sampah muncul sebagai alternatif pengurangan dan penanganan sampah dengan menerapkan konsep pertukaran sampah menjadi nilai mata uang sebagai saldo nasabah. Tata kelola bank sampah juga telah diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2021 Tentang Pengelolaan Sampah di Bank Sampah. Menyadari kenyataan ini, Pemerintah Kabupaten Jember melalui Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jember membentuk Bank Sampah Induk (BSI) Kabupaten Jember beserta program pendukung lainnya yang termaktub dalam Perubahan Rencana Strategis Tahun 2016-2021 yang didukung pula dengan adanya Surat Keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jember Nomor 188.4/434/35.09.319/2021. Bank sampah sebagai entitas non laba menggunakan ISAK 35 sebagai dasar penyajian laporan keuangannya. Pencatatan keuangan membutuhkan sebuah sistem yang mampu menunjang kebutuhan pencatatan serta mempermudah dalam penyusunan laporan keuangan. Namun, sistem informasi keuangan BSI Kabupaten Jember masih sangat sederhana, yaitu menggunakan Excel dengan file terpisah per komponennya bahkan belum menyajikan laporan keuangan berdasarkan ISAK 35. Sehingga manajer keuangan menjadi rumit dan lama untuk menyajikan pencatatan. Mengingat permasalahan ini, penulis mendesain sebuah sistem informasi keuangan berbasis Excel untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan BSI Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan sistem yang menerapkan System Development Life Cycle (SDLC) dengan metode waterfall yang dilakukan di kantor BSI Kabupaten Jember, berlokasi di kawasan Gedung TPST 3R tepatnya di Jalan Supriyadi Baratan, Patrang, Kabupaten Jember. Peneliti mengumpulkan data dengan melakukan observasi dan wawancara bersama Direktur dan Manajer Keuangan yang dinilai dapat memberikan informasi paling baik tentang BSI Kabupaten Jember dan alur transaksi keuangannya. Informasi tambahan lainnya didapatkan dari website, berkas BSI Kabupaten Jember, dan sumber lain yang relevan. Tahap penelitian dimulai dengan pengumpulan dan pengujian data, pengusunan rencana pembaruan desain, pembuatan desain dan video panduan sistem informasi keuangan yang baru, uji coba sistem, dan penetapan sistem informasi keuangan yang kompatibel. Hasil penelitian menyatakan bahwa alur transaksi utama yang terjadi adalah penjemputan sampah, penerimaan sampah, penjualan sampah, dan pencairan saldo nasabah. Desain sistem yang dibuat dimuat dalam menu utama yang terintegrasi secara otomatis dengan halaman yang dituju. Menu utama disajikan dalam tiga kategori yaitu klaster data, transaksi, dan laporan. Klaster data berisi profil, daftar akun, daftar rekanan, daftar item atau persediaan sampah, laman cetak kuitansi, dan daftar program. Menu transaksi terdiri dari jurnal, buku besar, buku bantu rekanan, buku persediaan, dan neraca saldo. Menu laporan memuat laporan penghasilan komprehensif, laporan perubahan aset neto, neraca, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan, dan laporan program kerja. Laporan yang disajikan telah disesuaikan dengan cara penyajian laporan keuangan entitas nonlaba berdasarkan ISAK 35. Menu tambahan yang terpisah adalah menu catatan. Halaman ini berisi catatan tambahan bagi manajer keuangan untuk lebih memahami konsep akuntansi, dasar menjurnal, dan alur pengisian sistem informasi keuangannya. Sistem informasi ini juga telah dilengkapi dengan dua video panduan untuk lebih memahami cara penggunaan sistem. Video 1 menjelaskan tentang komponen apa saja yang ada dalam sistem informasi keuangan dan konsep dasar akuntansi. Video 2 menjelaskan tentang alur dan cara pengisian sistem informasi keuangan. Sistem informasi keuangan beserta video panduan ini memberikan manfaat yang cukup besar dalam efisiensi pencatatan keuangan di BSI Kabupaten Jember dan penyajian laporan keuangan berdasarkan ISAK 35.