Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/111126
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorRONDHIANTO, Rondhianto-
dc.contributor.authorSUTAWARDANA, Jon Hafan-
dc.contributor.authorPUTRI, Widya Maulina Cantika-
dc.date.accessioned2022-12-12T07:16:17Z-
dc.date.available2022-12-12T07:16:17Z-
dc.date.issued2022-09-13-
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/111126-
dc.description.abstractKepatuhan terhadap pemantauan kadar glukosa darah merupakan aspek kunci dalam tatalaksana diabetes. Perilaku pemantauan kadar glukosa darah mandiri dapat dipengaruhi oleh faktor psikososial penderita DMT2, seperti pengetahuan, koping, distress diabetes, dukungan keluarga, dan dukungan perawat. Tujuan: Menganalisis faktor-faktor psikososial yang mempengaruhi perilaku pemantauan kadar glukosa darah mandiri pada penderita DMT2. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional. Sampel penelitian adalah penderita DMT2 di Kabupaten Jember dengan besar sampel adalah 138 responden yang diambil secara acak menggunakan multistage random sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner, yaitu SKILLDS, The Coping Scale, DDS, HDFSS, kuiesioner persepsi peran perawat dan kuesioner SMBG. Analisa data menggunakan uji regresi linier berganda. Hasil: Hasil pemodelan menunjukkan bahwa faktor psikososial (pengetahuan, koping, distress diabetes, dukungan keluarga, dan dukungan perawat) mempunyai pengaruh secara simultan dan signifikan terhadap perilaku pemantauan kadar glukosa darah (F=9,292; p= 0,001 < α=0,05) dengan adjusted R2 =0,232. Hal ini menunjukkan bahwa faktor psikososial dapat menjelaskan variansi peilaku pemantauan kadar glukosa darah sebesar 23,2%. Secara parsial, terdapat tiga variabel yang berpengaruh yaitu koping, persepsi dukungan keluarga, dan persepsi dukungan perawat (p= 0,039; p= 0,016; dan p= 0,020 < α=0,05). Semakin baik koping, dukungan keluarga, dan dukungan dari perawat dapat meningkatkan perilaku pemantauan kadar glukosa darah. Kesimpulan: Faktor psikososial dapat mempengaruhi perilaku pemantauan kadar glukosa darah pada penderita DMT2. Upaya peningkatan perilaku pemantauan kadar glukosa darah dapat dilakukan dengan mempertimbangkan aspek psikososial penderita DMT2 melalui upaya promosi preventif untuk meningkatkan koping, dukungan keluarga, dan dukungan perawat sehingga dapat meningkatkan pengelolaan mandiri dan kualitas hidup penderita DMT2.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherJurnal Kesehatan dr. Soebandien_US
dc.subjectDiabetes Melitus Tipe 2en_US
dc.subjectFaktor Psikososialen_US
dc.subjectPerilaku Pemantauan Kadar Glukosa Darahen_US
dc.titleAnalysis Psychosocial Factors Affecting Behaviour of Self-Monitoring Blood Glucose in People with Type 2 Diabetes Mellitusen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:LSP-Jurnal Ilmiah Dosen

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
F KEP_JURNAL_Analysis Psychosocial Factors Affecting Behaviour of Self-Monitoring.pdf1.64 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.