Desain Mutu Intrinsik dalam Pembuatan Sediaan Gel Hand Sanitizer Herbal Berbasis Ekstrak Daun Tembakau (Nicotiana tabacum L.)

Abstract

Atribut mutu produk terbagi menjadi dua yaitu atribut mutu intrinsik dan atribut mutu ekstrinsik. Atribut mutu intrinsik merupakan atribut mutu yang berkaitan dengan sifat fisik dari suatu produk. Salah satu aspek dari atribut mutu intrinsik yaitu aspek sensori yang merupakan parameter mutu yang penting karena dapat mempengaruhi penerimaan konsumen terhadap produk. Tembakau adalah komoditas perkebunan yang potensial untuk dikembangkan. Menurut Badan Pusat Statistik (2017), total produksi tembakau kasturi Kabupaten Jember pada tahun 2016 sebanyak 3.416,15 kwintal. Menurut Badan Pusat Statistik (2020) jumlah produksinya terus meningkat pada tahun 2018 sebanyak 11.285,76 kwintal dan 15.469,31 kwintal di tahun 2019. Selain itu tembakau kasturi memiliki kandungan flavonoid yang tinggi yaitu sebesar 42,50 mg/100 gram. Daun tembakau diketahui mengandung bahan aktif diantaranya yakni senyawa flavonoid, tanin, saponin, nikotin, antioksidan, dan minyak atsiri. Kandungan senyawa flavonoid pada daun tembakau dapat digunakan sebagai zat antibakteri pada produk antiseptik berupa sediaan gel hand sanitizer herbal. Penggunaan gel hand sanitizer saat ini mulai populer karena penggunaanya yang mudah, tidak mudah tumpah, dan praktis dalam membawanya. Pada proses pembuatan gel hand sanitizer, gelling agent merupakan faktor penting karena dapat mempengaruhi karakteristik sediaan. CMC-Na dapat digunakan sebagai gelling agent karena memiliki keunggulan cepat mengembang apabila ditambahkan air panas, bersifat netral, mempunyai campuran yang jernih serta daya ikat yang kuat terhadap zat aktif. Penelitian mengenai sediaan gel hand sanitizer herbal berbasis ekstrak daun tembakau dengan variasi penambahan CMC-Na dengan pengkajian atribut mutu intrinsiknya perlu dilakukan untuk mengetahui atribut mutu intrinsik gel hand sanitizer yang diinginkan responden serta karakteristik sediaan yang dihasilkan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental laboratarium dengan menggunakan analisa kuantitatif dan analisa kualitatif. Penelitian ini terdiri dari 5 tahapan inti yakni penyebaran kuesioner atribut mutu intrinsik, pembuatan ekstrak daun tembakau, formulasi sediaan gel hand sanitizer, analisis parameter pada ekstrak dan sediaan gel hand sanitizer, serta penentuan formula terbaik. Parameter pengujian dilakukan terhadap ekstrak dan sediaan gel hand sanitizer. Parameter pengujian ekstrak daun tembakau meliputi pH, flavonoid kualitatif, perhitungan rendemen, dan kadar air. Parameter pengujian sediaan gel hand sanitizer ekstrak daun tembakau meliputi homogenitas, daya sebar, daya lekat, pH, stabilitas pH, viskositas, daya antiseptik, dan uji hedonik. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel atau diagram untuk dianalisis. Penentuan formula terbaik penelitian ini menggunakan uji indeks efektivitas pada pengujian yang tidak memiliki kriteria penilaian dan pembobotannya didasarkan pada tingkat kepentingan parameter berdasarkan penilaian 30 responden. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, atribut mutu intrinsik produk inovasi hand sanitizer yang paling diinginkan responden yaitu berwarna coklat muda, beraroma soft, serta memiliki tekstur yang tidak lengket, lembut, dan dingin. Penambahan CMC-Na berpengaruh nyata terhadap daya sebar, daya lekat, pH, viskositas, dan daya antiseptik serta tidak berpengaruh nyata terhadap stabilitas pH dan tingkat kesukaan panelis terhadap atribut warna, aroma, kelengketan, dan tekstur sediaan gel hand sanitizer. Formulasi sediaan gel hand sanitizer terbaik terdapat pada formula satu dengan penambahan 3 gram CMC-Na.