Pengaruh Paparan Asap Rokok Elektrik terhadap Kualitas Spermatozoa Mencit (Mus musculus L)

Abstract

Rokok merupakan salah satu produk dari tembakau yang dapat menyebabkan masalah kesehatan bahkan kematian bagi manusia. Rokok elektrik merupakan salah satu jenis rokok yang banyak digunakan. Asap rokok elektrik dapat meyebabkan gangguan sistem pernafasan, kardiovascular, ketidakseimbangan hormon, kanker dan gangguan pada sistem reproduksi. Kandungan kimia pada asap rokok elektrik menyebabkan peningkatan radikal bebas yang akan menyebabkan stress oksidatif. Selain itu, juga terjadi gangguan steroidogenesis dan spermatogenesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh paparan asap rokok elektrik terhadap kualitas spermatozoa mencit (Mus musculus L). Penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hewan uji yang digunakan adalah mencit jantan umur 6 sampai 8 minggu dengan berat badan ± 25-30 gram sebanyak 24 ekor. Mencit dibagi ke dalam 4 kelompok dengan 6 ekor mencit untuk masing-masing kelompok yaitu kontrol (tanpa perlakuan asap rokok elektrik), serta 3 kelompok perlakuan diberi paparan asap rokok elektrik dengan volume 1 ml, 2 ml dan 4 ml selama 4 minggu. Kandungan nikotin dalam cairan rokok elektrik yang digunakan adalah 6 mg/ml. Parameter yang diamati pada penelitian ini meliputi persentase motilitas dan morfologi spermatozoa abnormal. Data hasil penelitian yang diperoleh dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA dengan α=0,05 jika ada perbedaan yang signifikan dan dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) untuk melihat beda nyata antar kelompok perlakuan. Hasil uji One Way Anova pada motilitas spermatozoa diperoleh nilai signifikansi p = 0,253>0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian paparan asap rokok elektrik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap persentase motilit spermatozoa tetapi terdapat kecenderungan menurun dengan meningkatnya volume cairan rokok elektrik yang diberikan. Hasil uji One Way Anova terhadap rata-rata morfologi spermatozoa diperoleh nilai F= 3,199 dengan signifikansi p = 0,045<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian volume cairan rokok elektrik berpengaruh terhadap morfologi spermatozoa abnormal. Pemberian volume cairan rokok elektrik pada dosis 2 dan 3 berpengaruh nyata terhadap morfologi spermatozoa abnormal. Morfologi spermatozoa abnormal yang ditemukan pada penelitian ini meliputi abnormalitas primer (kepala bulat dan kepala bercabang dua) dan abnormalitas sekunder (ekor yang terlilit, ekor yang tertekuk, leher yang tertekuk, dan ekor yang terputus). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa paparan asap rokok elektrik dengan volume cairan yang berbeda berpengaruh terhadap kualitas spermatozoa mencit yaitu meningkatkan persentase morfologi spermatozoa abnormal namun tidak berpengaruh pada motilitas spermatozoa.