Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/109497
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorAROFA, Resmining Mega-
dc.date.accessioned2022-09-16T07:12:37Z-
dc.date.available2022-09-16T07:12:37Z-
dc.date.issued2021-07-19-
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/109497-
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 16 September 2022en_US
dc.description.abstractButa warna merupakan suatu gangguan penglihatan warna yang disebabkan oleh ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu. Buta warna partial terjadi apabila seseorang tidak dapat membedakan warna-warna tertentu sedangkan buta warna total terjadi apabila seseorang tidak dapat membedakan semua jenis warna sehingga semua yang terlihat tampak berwarna hitam putih. Buta warna yang sering ditemukan yaitu ketidakmampuan membedakan warna merah dan hijau. Buta warna dapat dideteksi dengan melakukan tes buta warna. Pada penelitian ini deteksi buta warna telah dilakukan dengan metode Ishihara. Penelitian telah dilakukan pada populasi suku Tengger, desa Ranupani, kecamatan Senduro, kabupaten Lumajang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui prevalensi buta warna dan normal, frekuensi alel buta warna dan normal serta diagram silsilah keluarga penderita buta warna. Prosedur penelitian yang telah dilakukan diawali dengan penentuan jumlah sampel, teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak, penduduk yang dijadikan sebagai sampel dengan usia 10-55 tahun, deteksi buta warna telah dilakukan dengan metode Ishihara. Deteksi buta warna mengikuti prosedur berdasarkan Ethical Clearance nomor 1225/UN25.8/KEPK/DL/2021. Responden sebelum dilakukan pemeriksaan mengisi inform concern terlebih dahulu. Parameter penelitian meliputi prevalensi buta warna dan normal, frekuensi buta warna dan normal serta diagram silsilah keluarga penderita buta warna. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan prevalensi buta warna pada populasi suku Tengger di Desa Ranupani adalah sebesar 0,63% yang terdiri dari laki-laki sebesar 1,29% sedangkan pada perempuan yaitu 0% dan prevalensi orang normal 99,37%. Frekuensi alel buta warna pada populasi suku Tengger desa Ranupani adalah 0,013 sedangkan frekuensi alel pada orang normal sebesar 0,987. Hasil analisis pedigree kedua penderita buta warna menunjukkan bahwa gen buta warna diwariskan secara bersilang dari ibu ke anak laki-lakien_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Dr. Dra. Rike Oktarianti, M.Si. Dosen Pembimbing Anggota : Dr. Drs. Asmoro Lelono, M. Si.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alamen_US
dc.subjectBUTA WARNAen_US
dc.subjectPOPULASI SUKU TENGGERen_US
dc.titlePrevalensi Buta Warna pada Populasi Suku Tengger di Desa Ranupani Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajangen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Mathematics and Natural Sciences

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
RESMINING MEGA AROFA - 151810401025.pdf
  Until 2027-06-28
2.47 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools