Jumlah Leukosit Darah Mencit (Mus musculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Etanol Daun Tapak Dara (Catharanthus roseus (L.) G. Don

Abstract

Tapak dara (Catharanthus roseus (L.) G. Don) merupakan tanaman yang memiliki manfaat sebagai obat anti kanker, diabetes melitus, demam, batuk, dan diuretik. Ekstrak daun tapak dara diduga dapat menurunkan jumlah leukosit, sehingga jika dikonsumsi secara berlebihan dan dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan pengkonsumsi menjadi rentan terhadap penyakit infeksi. Kelompok dibagi menjadi kelompok 1 (kontrol tanpa pemberian ekstrak daun tapak dara), Kelompok 2 (perlakuan ekstrak daun tapak dara dosis 150 mg/KgBB), Kelompok 3 (perlakuan ekstrak daun tapak dara dosis 300 mg/KgBB), Kelompok 4 (perlakuan ekstrak daun tapak dara dosis 450 mg/KgBB), Kelompok 5 (perlakuan ekstrak daun tapak dara dosis 600 mg/KgBB). Perlakuan pemberian ekstrak tapak dara dilakukan secara gevage, selama 28 hari. Pengamatan yang dilakukan meliputi jumlah total leukosit, jumlah leukosit agranulosit limfosit, jumlah leukosit granulosit neutrofil. Data dianalisis menggunakan SPSS 16 dengan melakukan uji ANOVA dan uji Duncan (α = 0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan pemberian dosis ekstrak tapak dara berpengaruh nyata terhadap penurunan jumlah total leukosit dan jumlah leukosit granulosit neutrofil dan jumlah leukosit agranulosit limfosit. Pemberian ekstrak tapak dara dengan dosis yang semakin tinggi cenderung menyebabkan jumlah total leukosit, jumlah neutrofil dan jumlah limfosit yang semakin turun.