Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107016
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | HAFIZHAH, Salwa Zahra | - |
dc.contributor.author | PROBOSARI, Niken | - |
dc.contributor.author | PRIHATININGRUM, Berlian | - |
dc.date.accessioned | 2022-06-06T06:21:16Z | - |
dc.date.available | 2022-06-06T06:21:16Z | - |
dc.date.issued | 2022-02-28 | - |
dc.identifier.govdoc | Kodeprodi#1610101#KedokteranGigi | - |
dc.identifier.govdoc | NIDN#0020026701 | - |
dc.identifier.govdoc | NIDN#0003028404 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107016 | - |
dc.description.abstract | Early childhood caries (ECC) sering terjadi pada anak di Indonesia. Lesi karies pada permukaan gigi sulung yang terjadi pada anak usia 2 sampai 3 tahun disebut ECC karena mengonsumsi makanan dan minuman kariogenik. Tujuan penelitian mengetahui ECC pada balita usia 2-5 tahun yang mengonsumsi air susu ibu (ASI) dan susu formula. Metode: Jenis penelitian observasional deskriptif cross-sectional. Populasi penelitian sebanyak 50 balita usia 2-5 tahun. Teknik pengambilan sampel total sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Data dianalisis menggunakan software Microsoft Excel®. Hasil: ECC dialami balita 2-5 tahun sebanyak 58% dari total reponden. ECC pada usia 2-3 tahun lebih banyak dialami oleh laki laki dan sebaliknya pada usia 4-5 tahun. Balita usia 2-5 tahun sebanyak 34% mengonsumsi susu formula. Lamanya balita mengonsumsi ASI 0-2 tahun sebanyak 84,8% dan susu formula sebanyak 82,4%. Frekuensi mengonsumsi ASI 7-8 kali sehari sebanyak 73% dan konsumsi susu formula 3-4 kali sehari sebanyak 35,3%. Waktu balita mengonsumsi ASI pada pagi, siang, dan malam hari sebanyak 100% dan mengonsumsi susu formula pada waktu tersebut sebanyak 82%. Pembersihan rongga mulut setelah mengonsumsi ASI sebanyak 54,5% dan 53% setelah mengonsumsi susu formula. Indeks dmf-t mengonsumsi ASI dan formula masingmasing 5,3 dan 5,4 Simpulan: Persentase ECC balita usia 2-5 tahun yang mengonsumsi ASI lebih banyak mengalami ECC dibandingkan susu formula. Persentase lamanya mengkonsumsi ASI dan formula hampir sama selama 2 tahun. Persentase frekuensi mengonsumsi ASI dan waktu mengonsumi ASI pada pagi, siang dan malam lebih banyak daripada formula serta persentase melakukan pembersihan rongga mulut dan rerata indeks dmf-t hampir sama. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Journal of Dental Researchers and Students | en_US |
dc.subject | early childhood caries | en_US |
dc.subject | air susu ibu | en_US |
dc.subject | susu formula | en_US |
dc.title | Early Childhood Caries pada Balita Usia 2-5 Tahun yang Mengkonsumsi Air Susu Ibu dan Susu Formula | en_US |
dc.title.alternative | Early Childhood Caries in Children Aged 2-5 Years with Consumption of Breast Milk and Baby Formula | en_US |
dc.type | Article | en_US |
Appears in Collections: | LSP-Jurnal Ilmiah Dosen |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
FKG_JURNAL_Berlian_Early Childhood Caries pada Balita Usia 2-5 Tahun yang Mengkonsumsi Air Susu Ibu dan Susu Formula.pdf | 1.2 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.