Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106122
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorMAULIDAH, Wiwin Barokhatul-
dc.contributor.authorROHMAWATI, Ninna-
dc.contributor.authorSULISTIYANI, Sulistiyani-
dc.date.accessioned2022-04-05T02:57:19Z-
dc.date.available2022-04-05T02:57:19Z-
dc.date.issued2019-02-01-
dc.identifier.govdocKODEPRODI2110101#Ilmu Kesehatan Masyarakat-
dc.identifier.govdocNIDN0005068401-
dc.identifier.govdocNIDN0031016601-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106122-
dc.description.abstractStunting adalah kondisi kegagalan untuk mencapai perkembangan fisik yang diukur berdasarkan tinggi badan menurut umur dengan nilai Z-score kurang dari -2 SD. Stunting merupakan salah satu permasalahan gizi yang terjadi di dunia, khususnya di negara miskin dan berkembang termasuk di Indonesia. Stunting juga dapat digunakan sebagai indikator pertumbuhan anak yang mengindikasikan kekurangan gizi kronis. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember. Metode: Jenis penelitian ini, yaitu analitik observasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember dengan sampel sebanyak 76 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Data karakteristik keluarga, data riwayat berat bayi lahir rendah (BBLR) dan riwayat penyakit infeksi kronis diperoleh melalui kuesioner. Data tingkat konsumsi energi, protein, kalsium, dan zink menggunakan food recall 2x24 jam, sedangkan data kejadian stunting pada balita dengan pengukuran TB/U diukur dengan microtoice. Hasil: Prevalensi balita stunting di Desa Panduman sebesar 51,3%. Hasil penelitian menyatakan bahwa tingkat konsumsi energi, protein, zink, kalsium, dan riwayat penyakit infeksi kronis berhubungan dengan kejadian stunting pada balita, sedangkan riwayat BBLR tidak berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Kesimpulan: terdapat hubungan antara tingkat konsumsi energi, protein, kalsium, zink, dan riwayat penyakit infeksi kronis dengan kejadian stunting pada balita.en_US
dc.publisherILMU GIZI INDONESIAen_US
dc.subjectkonsumsi makanen_US
dc.subject; berat badan lahir rendahen_US
dc.subjectinfeksi kronisen_US
dc.subjectstuntingen_US
dc.titleFaktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Panduman Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jemberen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:LSP-Jurnal Ilmiah Dosen



Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.