Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/105499
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | WULANDARI, Lestyo | - |
dc.contributor.author | NUGRAHA, Ari Satia | - |
dc.contributor.author | HIMMAH, Ulfa Aliyatul | - |
dc.date.accessioned | 2021-11-26T02:44:43Z | - |
dc.date.available | 2021-11-26T02:44:43Z | - |
dc.date.issued | 2021-08-23 | - |
dc.identifier.issn | Kodeprodi#2210101#Farmasi | - |
dc.identifier.issn | NIDN#0014047608 | - |
dc.identifier.issn | NIDN#0021077803 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id//handle/123456789/105499 | - |
dc.description.abstract | Matoa (Pometia pinnata J.R. Forst. & G. Forst.) merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional pada penyakit diabetes melitus akibat terjadinya ketidakseimbangan antara jumlah Reactive Oxygen Species (ROS) dan antioksidan di dalam tubuh. Oleh karena itu dilakukan penelitian secara in vitro untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan antidiabetes pada ekstrak daun matoa. Ekstraksi daun matoa dilakukan menggunakan metode ultrasonikasi selama 30 menit dengan pelarut metanol, etanol, dan etil asetat. Aktivitas antioksidan diamati melalui hambatan radikal bebas DPPH, sedangkan potensi antidiabetes diukur melalui penghambatan kerja enzim α-amilase. Hasil uji fitokimia menunjukkan adanya metabolit sekunder berupa flavonoid, polifenol, tanin, alkaloid dan terpenoid. Hasil penelitian ekstrak metanol, etanol, dan etil asetat daun matoa menunjukkan adanya aktivitas antioksidan yang tinggi dengan nilai IC50 berturut-turut sebesar 6,416±0,176 ppm, 8,622±0,066 ppm, dan 170,637±4,441 ppm, namun masih kurang potensial dibandingkan vitamin C sebagai pembanding yaitu sebesar 1,646 ± 0,015 ppm. Penghambatan enzim α- amilase menunjukkan nilai IC50 sebesar 91,037±0,750 ppm, 105,166±2,423 ppm, dan 785,436±11,740 ppm pada masing-masing ekstrak metanol, etanol, dan etil asetat, sedangkan nilai IC50 akarbosa sebagai pembanding adalah sebesar 23,479±0,347 ppm. Analisis data statistika korelasi pearson menunjukkan adanya korelasi atau hubungan yang positif antara aktivitas antioksidan dan antidiabetes ekstrak daun matoa yang dilihat dari nilai R yaitu sebesar 0,998. Semakin tinggi aktivitas antioksidan, maka potensi hambatan terhadap enzim α-amilase juga semakin tinggi. | en_US |
dc.publisher | Jurnal Kefarmasian Indonesia | en_US |
dc.subject | Daun matoa | en_US |
dc.subject | Ekstraksi | en_US |
dc.subject | DPPH | en_US |
dc.subject | α- amilase | en_US |
dc.subject | Matoa leaves | en_US |
dc.subject | Extraction | en_US |
dc.subject | DPPH | en_US |
dc.subject | α-amilase | en_US |
dc.title | Penentuan Aktivitas Antioksidandan Antidiabetes Daun Matoa (Pometia pinnata J.R. Forst. & G. Forst.) Secara In Vitro | en_US |
dc.type | Article | en_US |
Appears in Collections: | LSP-Jurnal Ilmiah Dosen |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
FARMASI_JURNAL_AriSatiaNugraha_Penentuan Aktivitas Antioksidandan Antidiabetes Daun Matoa (Pometia pinnata J.R. Forst. & G. Forst.) Secara In Vitro.pdf | 700.46 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.