Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/103707
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorRINIATI-
dc.contributor.advisorVIPHINDRATIN, Sebastiana-
dc.contributor.authorALDJAUHARI, Achmad Ghani-
dc.date.accessioned2021-03-30T04:03:44Z-
dc.date.available2021-03-30T04:03:44Z-
dc.date.issued2020-10-20-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/103707-
dc.description.abstractPerdagangan internasional maupun pemasaran global pada era globalisasi sekarang merupakan hal yang lumrah dilakukan beberapa negara untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain, karena beberapa negara tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri dikarenakan perbedaan sumberdaya alam di tiap negara maupun perbedaan beberapa faktor produksi. Adapun beberapa produk yang di perdagangkan salah satunya adalah produk yang terdapat dalam sektor pertanian dan perkebunan, dapat kita ketahui bahwa Indonesia sendiri memiliki keanekaragam hayati yang melimpah serta penduduknya kebanyakan bekerja pada bidang pertanian. Komoditas unggulan untuk diperdagangkan secara Internasional salah satunya kopi karena komoditas ini memiliki lahan tanam yang luas dan memiliki berbagai jenis yang tersebar di seluruh Indonesia meskipun demikian Indonesia dalam pemenuhan kebutuhan terhadap beberapa komoditas tersebut masih kesulitan, dibuktikan dengan beberapa tahun terakhir indonesia mengalami fluktuasi pada nilai dan tingkat ekspor kopi. Tujuan dari adanya penelitian ini adalah mengetauhi bagaimana tingkat persaingan kopi Indonesia antara negara Asia Tenggara lainnya, Apakah posisi Indonesia di perdagangan komoditas kopi tersebut sebagai importir atau eksportir. Penelitian ini dilakukan di negara negara produsen kopi di wilayah Asia Tenggara yaitu Indonesia, Vietnam, Thailand pada tahun 2007 – 2017. Penelitian ini menggunakan data sekunder, untuk pemgumpulan data sekunder data tersebut diperoleh dari beberapa instansi yang sudah menghimpun data tersebut yaitu BPS, FAO, AEKI, USDA, UN Comtrade, dan Departemen pertanian.. Metode yang digunakan adalah RCA dan ISP untuk mengolah data sekundernya untuk mengetahui keunggulan komparatif. Hasil dari analisis komparatif yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Indonesia masih mempunyai keunggulan jika dibandingkan dengan dua negara penghasil kopi yang ada di Asia Tenggara tapi masih belum bisa di depan Vietnam, dan menurut penghitungan ISP Indonesia sendiri merupakan negara pengekspor komoditas kopi meskipun Indonesia masih melakukan impor terhadap komoditas kopi. Dari hasil tersebut maka pemerintah dapat lebih meningkatan beberapa sektor yang ada pada komoditas kopi tersebut dengan melakukan inovasi maupun peningkatan kualitas dari olahan produk, melakukan penyesuaian dengan komponen kondisi permintaan komoditas kopi terhadap komponen lain dengan cara menaikan jumlah kuantitas produksi agar bisa memenuhi kondisi permintaan domestik maupun dunia.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherProgram Studi Ekonomi Pembangunan Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Jember 2020en_US
dc.relation.ispartofseries160810101136;-
dc.subjectKopien_US
dc.subjectdaya saingen_US
dc.subjectRCAen_US
dc.subjectISPen_US
dc.subjectkeunggulan komparatifen_US
dc.titleAnalisis Daya Saing Kopi Indonesia DI Pasar Asia Tenggara Dengan Pendekatan Rca Dan Ispen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.kodeprodi0810101-
Appears in Collections:UT-Faculty of Economic and Business

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
ACHMAD GHANI ALDJAUHARI - 160810101136.pdf-.pdf2.1 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools