Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/102688
Title: | ISOLASI PROTEIN DOUBLE FUNCTION (ANTIOKSIDAN DAN ANTI-DIABETES TIPE-2) DARI BIJI MELINJO (Gnetum gnemon) BERDASARKAN TINGKAT MATURASI BIJI SECARA IN-VITRO |
Authors: | Siswoyo, Prof. Tri Agus SP., M.Agr., Ph.D Istri Ratnadewi, Dr. Anak Agung S.SI, M.SI Supriyadi, ANANG |
Keywords: | Protein Double Function (Antioksidan dan Antidiabetes Tipe-2) Biji Melinjo (Gnetum gnemon) |
Issue Date: | 11-Dec-2019 |
Publisher: | Magister Bioteknologi |
Abstract: | Diabetes merupakan penyakit yang disebabkan oleh penumpukan kadar gula dalam darah. Penumpukan kadar gula dalam darah dapat menyebabkan peningkatan radikal bebas di dalam sel sehingga dapat merusak jaringan. Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi kadar gula pada penderita diabetes dengan cara menghambat aktivitas enzim kunci α-amilase dan α-glukosidase. Pada penelitian ini penghambatan aktivitas enzim α-amilase dan α- glukosidase dilakukan dengan menggunakan protein dari biji melinjo. Melinjo merupakan tanaman yang banyak ditemukan di Indonesia khususnya di pekarangan-pekarangan rumah. Biji melinjo dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan emping dan sebagai sayuran. Baru-baru ini biji melinjo diketahui mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan. Kandungan protein yang cukup tinggi pada biji melinjo dapat dimanfaatkan sebagai sumber protein fungsional khususnya dibidang nutraciutikal. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sumber protein yang mempunyai kemampuan aktivitas double function (antioksidan dan antidiabetes) dari biji melinjo (Gnetum gnemon) dari tingkat maturasi biji. Sehingga mampu mencegah dan mengobati penderita penyakit diabetes. Ekstraksi sample biji melinjo (hijau, kuning dan merah) dilakukan penumbukan 1 gram biji dengan menambahkan buffer phospat pH 7.0 sebanyak 3 ml, kemudian kandungan protein diukur dengan metode Bradford (Deutcher, 1990). Analisis pola protein menggunakan 15% SDS-PAGE menggunakan metode Laemmli (1970). Pengujian aktivitas antioksidan dengan menggunakan 2,2’-azinobis 3-ethylbenzothiazole-6-sulfonic acid (ABTS) dilakukan dengan membuat stock ABTS dan Phosphate Buffer Saline (PBS) (Re et al., 1999). Radikal anion superoksida dianalisis dengan metode Tang et al. (2010), sampel protein sebanyak 200 μl kemudian ditambahkan dengan 1.7 ml buffer Tris-HCl 50 mM (pH 8.2) dalam tabung reaksi yang berbeda. Pirogalol 10 mM (dalam HCl 10 mM) ditambahkan sebanyak 100 μl dan diinkubasi selama 10 menit. Slope reaksi ditentukan dari autooksidasi pirogalol selama 4 menit dengan panjang gelombang 320 nm menggunakan spektrofotometer. Peredaman radikal hidroksil menggunakan metode Halliwell et al. (1987). Analisis penghambatan α-amilase dan α-glukosidase protein biji melinjo menggunakan metode Hashim et al. (2013) dan Ngawe et al. (2011). Fraksinasi Protein Biji Melinjo (Gnetum gnemon L.) Protein antioksidan dimurnikan menggunakan FPLC (fast protein liquid chromatography). Kemudian untuk meningkatkan aktivitas antioksidan dan antidiabetes protein biji melinjo di hidrolisis menggunakan enzim alkalase. Hasil analisis kandungan N-total pada biji, GM mempunyai kandungan Ntotal 2.54%, YM 2.42 dan RM 2.19, dimana dalam hal ini GM mempunyai kandungan N-total yang lebih tinggi dibandingkan dengan YM dan RM. Hasil pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode ABTS protein biji melinjo dapat menghambat radikal ABTS dengan konsentrasi protein yang sangat rendah dengan nilai IC50 pada GM 0.33, YM 0.45 dan RM 0.47 μg/mL. Protein GM mempunyai nilai penghambatan radikal superoksida yang paling efektif dibandingkan dengan YM dan RM hal ini ditunjukkan dengan nilai EC50 yang lebih kecil dibanding dengan YM dan RM. Protein GM mempunyai nilai 2.36 μg/ml YM 3.55 μg/ml dan RM 5.20 μg/ml. GM lebih efektif dalam menangkal radikal hidroksil dibandingkan dengan YM dan RM karena mempunyai nilai IC50 yang lebih rendah. Pengujian aktivitas penghambatan α-amilase dan α-glukosidase GM mempunyai aktivitas yang paling efektif dalam menghambat enzim tersebut. Protein GM kemudian di fraksinasi menggunakan FPLC dan didapatkan tujuh fraksi protein yang mempunyai aktivitas antioksidan dan antidiabetes yang berbeda-beda, dimana fraksi protein yang mempunyai aktivitas paling tinggi yaitu pada fraksi 5. Untuk hasil protein melinjo yang di hidrolisis menggunakan enzim alkalase aktivitas protein melinjo mengalami peningkatan aktivitas antioksidan dan aktivitas penghambatan enzim α-amilase dan α-glukosidase. |
URI: | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102688 |
Appears in Collections: | MT-Agribusiness |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Anang Supriyadi - 152520101002.pdf | 1.06 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.