Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/101587
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorWimbaningrum, Retno-
dc.contributor.advisorSetiawan, Rendy-
dc.contributor.authorMuhammad, Reza Selvyana-
dc.date.accessioned2020-11-03T02:42:29Z-
dc.date.available2020-11-03T02:42:29Z-
dc.date.issued2020-05-29-
dc.identifier.nim151810401011-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101587-
dc.description.abstractGastropoda adalah kelompok hewan invertebrata yang bertubuh lunak dan tubuhnya dilindungi oleh cangkang. Sebagian besar kelompok hewan ini memiliki cangkang tunggal namun ada jenis Gastropoda yang tidak bercangkang. Kelompok hewan ini ditemukan hidup di darat maupun di perairan. Di perairan tawar, Gastropoda ini ditemukan hidup di kolam, danau, rawa, sungai, aliran-aliran irigasi atau selokan, parit dan anak-anak sungai. Beberapa jenis Gastropoda mampu hidup di perairan dengan aliran air tenang atau deras dengan kedalaman mulai < 25 cm atau > 8 m. Gastropoda di dalam ekosistem sungai berperan sebagai herbivora, karnivora dan detritivora. Di dalam ekosistem sungai, Gastropoda juga menjadi mangsa bagi organisme lain. Burung air, itik, ikan, dan kepiting merupakan pemangsa Gastropoda. Beberapa jenis Gastropoda sungai menjadi sumber protein bagi hewan ternak seperti itik dan lele maupun manusia contohnya Filopaludina sp., Pila sp. dan Pomacea canaliculata. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi, dominansi, dan keanekaragaman jenis Gastropoda di Hulu Sungai (S) Bedadung Kabupaten Jember. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Desember 2019. Pengambilan spesimen dilakukan di Hulu S. Bedadung yang berada di Dusun Pakel dan Dusun Krajan, Desa Sucopangepok, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember. Metode yang digunakan adalah Purpossive sampling. Penentuan lokasi stasiun berdasarkan perbedaan tipe penggunaan lahan seperti hutan, perkebunan kopi, persawahan dan pemukiman di sekitar Hulu S. Bedadung. Masing-masing stasiun penelitian dibagi menjadi empat stasiun. Pencuplikan spesimen Gastropoda menggunakan Surber net. Pengukuran parameter faktor abiotik air di Hulu S. Bedadung dilakukan secara in situ yang meliputi kekeruhan, suhu, pH, oksigen terlarut (Dissolved Oxygen, DO) dan tipe substrat. Identifikasi spesimen Gastropoda dan analisis data dilakukan di Laboratorium Ekologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Jember. Di laboratorium ekologi spesimen Gastropoda dikelompokan berdasarkan kesamaan morfologinya. Deskripsi karakteristik cangkang dan identifikasi untuk menentukan nama jenis menggunakan buku Keong Air Tawar Pulau Jawa (Moluska, Gastropoda). Data jenis dan jumlah individu setiap jenis Gastropoda dianalisis untuk menentukan dominansi dan keanekaragaman. Penentuan dominansi pada komunitas Gastropoda menggunakan indeks Simpson (C) sedangkan keanekaragaman (H’) menggunakan Shannon-Wiener. Sementara data parameter faktor abiotik dari kisaran kecil dan besar selanjutnya dirata-rata untuk digunakan sebagai parameter faktor abiotik air di Hulu S. Bedadung. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Hulu S. Bedadung ditemukan tujuh jenis Gastropoda meliputi Sulcospira (S) testudinaria, Melanoides (M) tuberculata, Melanoides (M) riquerti, Tarebia (T) granifera, Thiara (Th) Scabra, Lymnaea sp. dan Filopaludina (F) javanica. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa di Hulu S. Bedadung mampu mendukung keberadaan tujuh jenis Gasropoda. Parameter faktor abiotik air di Hulu S. Bedadung yang mendukung keberadaan Gastropoda meliputi suhu yang rendah berkisar antara 18,79 °C - 26,17 °C, DO yang cukup tinggi berkisar antara 6,06 - 8,29 mg/L dan tipe substrat seperti berbatu, pasir dan lumpur. Hasil nilai indeks dominansi (C) di Hulu S. Bedadung sebesar 0,5 yang tergolong sedang. Hasil perhitungan nilai sedang ini disebabkan ada satu jenis yang mendominansi di Hulu S. Bedadung yaitu S. testudinaria yang ditunjukkan kelimpahan komunitas sebesar 1055. Nilai indeks keanekaragaman jenis (H’) Gastropoda sebesar 0,8 yang tergolong rendah. Hasil perhitungan nilai rendah hal ini disebabkan oleh jumlah jenis Gastropoda yang rendah yaitu tujuh jenis yang tidak merata karena ada satu jenis yang dominan.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alamen_US
dc.subjectKomunitas Gastropodaen_US
dc.subjectHulu Sungai Bedadungen_US
dc.titleStruktur Komunitas Gastropoda DI Hulu Sungai Bedadung Kabupaten Jemberen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiBiologi-
dc.identifier.kodeprodi1810401-
Appears in Collections:UT-Faculty of Mathematics and Natural Sciences

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Reza Selvyana Muhammad - 151810401011 Sdh.pdf2.3 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools