Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/101572
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSOEDIBYO, Dedy Wirawan
dc.contributor.advisorTASLIMAN
dc.contributor.authorBAHTIAR, Intan Ambarikma
dc.date.accessioned2020-11-03T01:37:32Z
dc.date.available2020-11-03T01:37:32Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101572
dc.description.abstractMakhluk hidup sangat bergantung terhadap energi. Berdasarkan ketersediaannya, sumber energi dapat dibagi menjadi 2 yaitu sumber energi tak terbarukan dan sumber energi terbarukan. Sumber energi tak terbarukan merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbarukan dan jumlahnya sangat terbatas di bumi. Sedangkan sumber energi terbarukan merupakan sumber energi yang dapat digunakan langsung secara bebas dan terus-menerus serta tak terbatas. Biomassa merupakan jenis bahan bakar yang berasal dari bahan organik. Biomassa yang dapat digunakan sebagai bahan alternatif pengganti batu bara yaitu briket. Briket arang adalah bahan bakar yang pengolahannya dapat berasal dari limbah pertanian salah satunya yaitu sekam padi. Arang tersebut dihaluskan terlebih dahulu kemudian dicetak sesuai dengan kebutuhan dan menggunakan campuran perekat agar mudah dibentuk. Tujuan pembuatan briket arang adalah untuk menambah jangka waktu bakar dan untuk menghemat biaya. Pada penelitian briket arang sekam padi yang dilakukan terdapat perbedaan dalam pemberian variasi jumlah perekat yang diberikan. Perekat yang digunakan yaitu tepung tapioka dan tepung sagu. Briket yang telah jadi akan di uji dan di analisa menggunakan uji statistik ANOVA dua arah. Dari analisis tersebut akan didapat adanya beda nyata atau tidak antara jenis dan campuran perekat. Sehingga dapat diketahui ada atau tidak ada pengaruh antara dosis, perekat dan interaksi terhadap kadar air, kadar abu, laju pembakaran, suhu pembakaran dan nilai kalor. Briket yang memiliki nilai kadar air terkecil, kadar abu terkecil, laju pembakaran tinggi, kalor tertinggi, dan suhu pembakaran yang tinggi merupakan briket yang baik untuk digunakan. Variabel perlakuan dalam pembuatan briket ini yaitu pada pemberian dosis dan jenis perekat. Dosis perekat yang digunakan yaitu 10%, 15%, dan 20% dari total jumlah komposisi briket arang sekam padi. Perbandingan dosis perekat dan arang sekam padi yang digunakan antara lain 5 g : 45 g; 7,5 g : 42,5 g; 10 g : 40 g dengan total berat briket sebanyak 50 g persampel. Air yang diberikan pada masing-masing perekat sebanyak 50 ml. Dari hasil penelitian ini didapat variabel pengamatan data kadar air Hasil pengukuran kadar air terkecil dihasilkan oleh perekat tepung sagu kadar 15% dengan nilai sebesar 6,96%, suhu pembakaran tertinggi dihasilkan oleh perekat tepung sagu kadar 10% dengan nilai sebesar 258,080C, laju pembakaran terkecil dihasilkan oleh perekat tepung tapioka kadar 15% dengan nilai sebesar 0,00504 g/s, nilai kalor terbesar dihasilkan oleh perekat tepung sagu kadar 20% dengan nilai sebesar 5726,9 cal/g dan kadar abu terkecil dihasilkan oleh perekat tepung tapioka kadar 10% dengan nilai sebesar 13,90%. Komposisi briket terbaik terdapat pada briket dengan perekat tepung tapioka 15%en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries161710201021;
dc.subjectJenisen_US
dc.subjectCampuran Perekaten_US
dc.subjectBRIKETen_US
dc.subjectARANG SEKAM PADIen_US
dc.titlePengaruh Jenis dan Jumlah Campuran Perekat Terhadap Sifat Fisik Briket Arang Sekam Padien_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Agricultural Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Intan Ambarikma Bahtiar - 161710201021_.pdf2.56 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools