Show simple item record

dc.contributor.advisorAgustina, Dini
dc.contributor.advisorDharmawan, Dion Krismashogi
dc.contributor.authorA.S, Hanifa Riski
dc.date.accessioned2020-07-24T00:30:37Z
dc.date.available2020-07-24T00:30:37Z
dc.date.issued2019-03-08
dc.identifier.nim152010101001
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/99973
dc.description.abstractPneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi akut saluran pernafasan yang menyerang parenkim paru. Data pada tahun 2013 dari 188 negara di seluruh dunia menyatakan kejadian infeksi saluran pernafasan bagian bawah menempati urutan kedua penyebab kematian paling sering di dunia. Infeksi saluran pernafasan bagian bawah merupakan penyebab kematian di dunia yang paling sering dengan angka kejadian berjumlah 3 miliar pada tahun 2016. Pneumonia pada tahun 2012 di RS Paru Jember menjadi 10 besar penyakit tersering pada pasien rawat inap. Pasien rawat inap pada tahun 2012 berjumlah sebanyak 2.343, tahun 2013 jumlah pasien sebanyak 2.841, dan tahun 2014 jumlah pasien sebanyak 3.856. Berdasarkan data tersebut menunjukkan peningkatan jumlah pasien pneumonia pada setiap tahunnya. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit. Prevalensi kejadian infeksi akibat bakteri dilaporkan memiliki angka tertinggi dibandingkan mikroorganisme lainnya. Bakteri penyebab pneumonia yang paling sering yaitu Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenzae, Staphylococcus aureus, Klebsiella pneumoniae, Legionella sp., Pseudomonas aeruginosa, dan Acinobacter sp. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri dapat di atasi dengan pemberian antibiotik. Antibiotik memiliki peran penting untuk mengurangi angka morbiditas dan mortalitas kejadian infeksi, akan tetapi banyaknya kejadian resistensi antibiotik menimbulkan sebuah permasalahan baru. Kematian akibat resistensi antibiotik dilaporkan sampai dengan tahun 2014 mencapai 700.000 kasus per tahun. Jenis penelitian yang digunakan ialah deskriptif. Data primer didapatkan dari jenis bakteri penyebab pneumonia pada sampel penelitian di ruang rawat inap RS Paru Jember dan data sekunder didapatkan dari rekam medis pasien pneumonia. Populasi dan sampel penelitian ialah semua pasien pneumonia di ruang rawat inap RS Paru Jember pada bulan November sampai dengan Desember 2018. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan teknik total sampling. Penyajian data secara deskriptif dengan bakteri penyebab pneumonia disajikan dalam diagram pie sedangkan sensitivitas antibiotik disajikan dalam tabel dan presentase. Diagram pie, tabel, dan presentase akan di deskripsikan dalam bentuk narasi. Hasil pada penelitian didapatkan 10 sampel sputum yang positif dengan 5 jenis bakteri yang ditemukan. Bakteri Gram positif yaitu Staphylococcus aureus berjumlah 5 (50%) sedangkan bakteri Gram negatif yaitu Serratia marcences berjumlah 1 (10%), Klebsiella pneumonia berjumlah 1 (10%), Enterobacter cloacae berjumlah 2 (20%), dan Acinetobacter baumanii berjumlah 1 (10%). Pola sensitivitas antibiotik mayoritas sensitif terhadap antibiotik meropenem, amikasin, gentamisin, dan levofloksasin. Antibioik ampisilin sulbaktam, seftriakson seftriakson, dan sefotaksim telah mengalami resisten pada semua hasil isolasi bakteri.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Universitas Jemberen_US
dc.subjectPneumoniaen_US
dc.subjectSensitivitasen_US
dc.subjectBakterien_US
dc.titlePola Bakteri Penyebab Pneumonia Dan Sensitivitas Terhadap Antibiotik DI Rs Paru Jember Periode November-Desember 2018en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiIlmu Kedokteran
dc.identifier.kodeprodi2010101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record