Show simple item record

dc.contributor.advisorFachri, Boy Arief
dc.contributor.advisorQoryah, Rika Dwi Hidayatul
dc.contributor.authorBusthomi, Bagus Bayazid
dc.date.accessioned2020-07-10T01:12:40Z
dc.date.available2020-07-10T01:12:40Z
dc.date.issued2019-02-20
dc.identifier.nim151910101017
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/99665
dc.description.abstractBiodiesel salah satu bagian biofuel yang dapat menggantikan bahan bakar fosil saat krisis bahan bakar dan krisis polusi lingkungan. Ampas kelapa adalah salah satu bahan baku berpotensi untuk dikonversi sebagai bahan bakar alternatif biodiesel. Pemanfaatan ampas kelapa sebagai biodiesel karena mengandung trigeliserida, tidak berkompetisi dengan kebutuhan pangan, dan juga bahan baku ini mudah didapatkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pembakaran difusi solar dengan penambahan biodiesel minyak ampas kelapa. Parameter yang digunakan dalam penelitian yaitu temperatur api, tinggi api, dan kecepatan pembakaran. Variasi komposisi bahan bakar yang akan digunakan dalam penelitian yaitu B20 (80% solar dan 20% biodiesel), B30 (70% solar dan 30% biodiesel), dan B40 (60% solar dan 40% biodiesel). Penleitian ini menggunakan metode eksperimental dengan pembakaran difusi pada mini glass tube. Alat ukur yang digunakan yaitu : termokopel untuk menentukan temperatur api dan kamera digunakan untuk mengambil gambar api agar dapat menentukan tinggi api dan kecepatan pembakaran. Pengambilan data temperatur api menggunakan termokopel yang dipasang sebanyak 3 titik meliputi suhu atas api, suhu tengah api, dan suhu bawah api. Pengambilan data tinggi api diperoleh dari gambar api yang dilakukan pengukuran dengan bantuan software Image J. Data kecepatan pembakaran didapatkan dengan mengetahui sudut api terlebih dahulu. Pengambilan data sudut api diperoleh dari gambar api yang dilakukan pengukuran dengan bantuan software Image J. Setelah mengetahui sudut api, kemudian melakukan perhitungan untuk menentukan kecepatan pembakaran. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semakin besar kandungan biodiesel pada variasi bahan bakar maka semakin kecil nilai temperatur apinya. Nilai temperatur api tertinggi pada bahan bakar B20 yaitu sebesar 769,2 ˚C. Nilai temperatur api terendah pada bahan bakar B40 yaitu sebesar 267,9 ˚C. Semakin besar kandungan biodiesel pada variasi bahan bakar maka semakin besar nilai tinggi apinya. Nilai tinggi api tertinggi pada bahan bakar B40 yaitu sebesar 4,100 cm. Nilai tinggi api terendah pada bahan bakar B20 yaitu sebesar 3,767 cm. Semakin besar kandungan biodiesel pada variasi bahan bakar maka semakin kecil nilai kecepatan pembakaran. Nilai kecepatan pembakaran tertinggi pada bahan bakar B20 yaitu sebesar 0,015 cm/s. Nilai kecepatan pembakaran terendah pada bahan bakar B40 yaitu sebesar 0,013 cm/s.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Teknik Universitas Jemberen_US
dc.subjectPembakran Difusi Solaren_US
dc.subjectPenambahan Biodieselen_US
dc.subjectMinyak Ampas Kelapaen_US
dc.titleKarakteristik Pembakaran Difusi Solar Dengan Penambahan Biodiesel Minyak Ampas Kelapa (Cocos Nucifera )en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiTeknik Mesin
dc.identifier.kodeprodi1910101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record