dc.description.abstract | Trauma mekanik yang menyisakan selapis tipis dentin dapat mempermudah mikroorganisme patogen invasi ke dalam jaringan pulpa gigi. Kondisi tersebut akan menimbulkan respon inflamasi yang diinisiasi oleh pengenalan pathogen associated molecular patterns (PAMPs) oleh TLR2 dari berbagai sel. Dilakukan perawaatan dengan pemberian suatu bahan yang dapat berperan sebagai anti-inflamasi dan bersifat antibakteri, sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan jaringan pulpa gigi. Bahan yang diduga memiliki peran tersebut adalah tulang ikan gurami. Tulang ikan gurami memiliki berbagai kandungan yaitu asam amino, omega-3, omega-6, dan flavonoid. Kandungan tersebut diduga dapat berfungsi sebagai anti-inflamasi dan antibakteri, sehingga dapat menghambat ekspresi TLR2. Mekanisme tersebut dapat memodulasi perbaikan jaringan dan mempercepat proses penyembuhan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian the post test only control group design. Sampel yang digunakan adalah 12 ekor tikus Wistar jantan yang dibagi menjadi 3 kelompok secara acak, masing-masing kelompok terdiri dari 4 ekor tikus. Kelompok pertama (K1), gigi molar kiri rahang bawah kiri pada tikus tanpa dibur sebagai kelompok kontrol. Kelompok kedua (P1), gigi molar rahang bawah kiri dibur untuk dibuat kavitas klas I pada oklusal giginya dan ditumpat sementara (Orafil). Kelompok ketiga (P2), gigi molar rahang bawah kiri dibur untuk dibuat kavitas klas I pada oklusal giginya, diberi pasta tulang ikan gurami konsentrasi 75% dan ditumpat sementara (Orafil). Empat ekor tikus dari tiap kelompok didekapitasi pada hari ke-4 untuk mendapatkan sampel jaringan, kemudian dilakukan pengamatan ekpresi TLR2 dari sel inflamasi menggunakan pewarnaan imunohistokimia dibawah mikroskop dengan perbesaran 1000x. Data hasil penelitian di uji normalitas dan homogenitasnya dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk dan uji Levene. Selanjutnya, data dianalisis dengan menggunakan uji parametrik One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significance Difference). Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan bahwa rerata jumlah ekspresi TLR2 pada kelompok kontrol (K1) yaitu 2,5±1,29; kelompok gigi dibur tanpa aplikasi pasta tulang ikan gurami (P1) yaitu 13,25±0,95; dan kelompok gigi dibur dengan aplikasi pasta tulang ikan gurami (P2) yaitu 8,75±2,21. Data yang diperoleh menunjukkan rerata jumlah ekspresi TLR2 pada kelompok gigi bur dengan aplikasi pasta tulang ikan gurami lebih rendah dibandingkan dengan kelompok gigi dibur tanpa aplikasi pasta ikan gurami. Hal ini berarti bahwa aplikasi pasta tulang ikan gurami memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap penghambatan ekspresi TLR2 dari sel inflamasi pada pulpa gigi. Data dilanjutkan dengan analisis uji One Way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antar kelompok dengan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05), selanjutnya uji LSD didapatkan perbedaan yang bermakna. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa aplikasi pasta tulang ikan gurami dapat menghambat ekspresi TLR2 dari sel inflamasi pada pulpa gigi. Dengan demikian, proses inflamasi pada pulpa akan menurun sehingga dapat mempercepat prosses penyembuhan jaringan pulpa. | en_US |