Show simple item record

dc.contributor.advisorRIYANTI, Rini
dc.contributor.advisorEFENDI, Erfan
dc.contributor.authorLARASATI, Putri Andini
dc.date.accessioned2020-07-07T03:42:06Z
dc.date.available2020-07-07T03:42:06Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/99597
dc.description.abstractThalassemia b mayor merupakan kelainan darah herediter yang disebabkan oleh penurunan sintesis rantai b globin sehingga sintesis hemoglobin rusak dan kelebihan a globin. Sintesis yang tidak seimbang dapat mengurangi produksi eritrosit dan menyebabkan anemia. Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2017 menunjukkan di Indonesia pada tahun 2015 jumlah penyandang thalassemia mencapai 7.029 pasien dan menurut Kementerian Kesehatan tahun 2018 kematian pada pasien thalassemia b mayor diakibatkan kelainan jantung diperkirakan mencapai 71%. Terapi dengan transfusi darah seumur hidup perlu dilakukan pada pasien thalassemia b mayor setiap 2-5 minggu sekali untuk mempertahankan kadar hemoglobin yang lebih tinggi dari 9-10,5 g/L. Namun, transfusi yang berulang pada pasien thalassemia b mayor akan menyebabkan kelebihan zat besi di dalam tubuh. Kelebihan besi dapat ditandai dengan peningkatan kadar feritin. Kelebihan besi pada jantung menyebabkan transferin menjadi jenuh dan besi bebas berada dalam sirkulasi dan memasuki kardiomiosit. Free Iron yang terbentuk akan mengalami peningkatan melalui reaksi fenton sehingga terjadi Reactive Oxygen Species (ROS) yang memicu terjadinya stres oksidatif. Stres oksidatif mengakibatkan terjadinya peroksidasi lipid pada sel endotel pada arteri koroner sehingga terjadi aterosklerosis dan hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya infark miokard dengan pelepasan troponin I. Troponin I merupakan biomarker untuk infark miokard. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif. Penelitian dilaksanakan di Poli Anak RSD dr. Seobandi dan Rumah Sakit Jember Klinik dan Laboratorium Patologi Klinik RSD dr. Soebandi pada Desember 2019-Januari 2020. Sampel penelitian menggunakan teknik consecutive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data pada penelitian ini menggunakan data primer hasil pemeriksaan kadar feritin dan troponin I dari Laboratorium Patologi Klinik dan data sekunder dari rekam medis pasien. Hasil penelitian diperoleh 13 sampel pasien thalassemia dengan kelompok usia 1 sampai 18 tahun. Kadar feritin meningkat pada pasien thalassemia b mayor dengan rata-rata 2728,69 ng/mL, kadar feritin minimum 282 ng/mL dan maksimum 6283 ng/mL. Pemeriksaan troponin I menunjukkan hasil negatif atau dalam keadaan normal pada keseluruhan sampel.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries162010101122;
dc.subjectTroponin Ien_US
dc.subjectFeritinen_US
dc.subjectThalassemia Ben_US
dc.titleKarakteristik Troponin I dan Feritin Pada Pasien Thalassemia B Mayor di Jemberen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record