dc.description.abstract | Pertanian adalah proses produksi yang didasarkan pada pertumbuhan
tanaman dan termasuk industri primer yang didalamnya terdapat pengorganisasian
sumber daya tanah, air, mineral, serta modal dalam berbagai bentuk pengelolaan,
mulai dari tenaga kerja untuk memproduksi dan memasarkan berbagai barang
yang diperlukan oleh manusia (Hanafie, 2010). sektor pertanian menyediakan
surplus pangan yang semakin besar kepada penduduk yang kian meningkat,
meningkatkan permintaan produk industri sehingga mendorong perluasan sektor
sekunder dan tersier, memberikan tambahan devisa untuk impor barang-barang
modal bagi pembangunan, meningkatkan pendapatan desa untuk dimobilisasi
pemerintah, dan memperbaiki kesejahteraan rakyat pedesaan (Jhingan, 2014:362).
Teori pembangunan berkaitan erat dengan strategi pembangunan, yakni
perubahan struktur ekonomi dan pranata sosial yang diupayakan untuk
menemukan solusi yang konsisten bagi persoalan yang dihadapi. Berbagai
pendekatan menyangkut tema-tema kajian tentang pembangunan, satu diantaranya
adalah mengenai isu pembangunan wilayah. Pengembangan wilayah merupakan
proses perumusan dan pengimplementasian tujuan-tujuan pembangunan dalam
skala supra urban. Pembangunan wilayah pada dasarnya dilakukan dengan
menggunakan sumber daya alam secara optimal melalui pengembangan ekonomi
lokal, yaitu berdasarkan kepada kegiatan ekonomi dasar yang terjadi pada suatu
wilayah.
Kecamatan Ambulu merupakan salah satu kecamatan yang berada di
Kabupaten Jember yang memiliki potensi untuk pengembangan sektor pertanian.
Dalam pengembangan sektor pertanian di Kecamatan Ambulu terdapat subsektor
dari hasil produksi pertanian yakni tanaman pangan dan holtikultura. Adapun
komoditas yang tergolong dalam kategori tanaman pangan adalah padi, jagung,
kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar. Target produksi dari
komoditas ini dalam rangka meningkatkan kontribusi terhadap pencapaian
swasembada pangan nasional sekaligus upaya untuk mewujudkan ketahanan
pangan di wilayah Kabupaten Jember. Dalam 5 tahun terakhir Kabupaten Jember
sebagai pemasok padi terbesar se-Provinsi Jawa Timur bahkan nasional dimana
Kecamatan Ambulu merupakan wilayah yang dinobatkan sebagai lumbung
padinya Kabupaten Jember itu sendiri maupun dalam tingkat Provinsi Jawa
Timur. Namun, data yang didapat di lapangan berbeda yaitu produksi tanaman
pangan terbesar di Kecamatan Ambulu adalah komoditas jagung. Hal ini
dikarenakan adanya faktor yang menjadi pemicu utama yaitu perubahan
cuaca/iklim yang tidak menentu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sektor basis dan nonbasis
komoditas tanaman pangan serta prioritas strategi pengembangan tanaman
pangan di Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember. Teknik pengambilan data
menggunakan wawancara dan kuesioner dengan sampel 25 responden dan
menggunakan teknik triangulasi sebagai uji keabsahan/validitas data. Sumber
informasi tersebut merupakan para pemangku kepentingan (stakeholder) baik
pemerintah maupun non pemerintah. Stakeholder yang menjadi sumber informasi
dalam penelitian ini adalah 4 narasumber yang mewakili stakeholder dari unsur
pemerintah daerah yaitu Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Kabupaten Jember, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan
Perkebunan Kabupaten Jember, UPTD Pertanian Kecamatan Ambulu, dan
Koordinator Kelompok Tani Kecamatan Ambulu. Fokus penelitian ini
menggunakan metode analisis Location Quotient (LQ) untuk mengetahui sektor
basis dan non-basis komoditas tanaman pangan di Kecamatan Ambulu dan
Analitical Hierarchy Process (AHP) untuk mengetahui prioritas strategi
pengembangan tanaman pangan di Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember.
Berdasarkan hasil penelitian Strategi Pengembangan Tanaman Pangan
Unggulan di Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember yang menggunakan analisis
Location Quotient (LQ) menunjukkan bahwa yang menjadi sektor basis di
Kecamatan Ambulu adalah sektor jagung dengan indeks LQ rata-rata 2,02, sektor
basis di Kabupaten Jember adalah sektor padi dengan indeks LQ rata-rata 1,19,
sektor jagung dengan indeks LQ rata-rata 1,03, sektor kedelai dengan indeks LQ
rata-rata 1,15. Hasil Analisis Hierarki Proses (AHP) dapat disimpulkan bahwa
prioritas strategi pengembangan tanaman pangan di Kecamatan Ambulu
Kabupaten Jember secara berurutan adalah peningkatan nilai tambah dan daya
saing tanaman pangan dengan nilai 0,283 dengan strategi hirarki kedua adalah
perlindungan harga bagi petani (0,579), pengembangan sarana dan prasarana
produksi pertanian dengan nilai 0,262 dengan strategi hirarki kedua adalah
penyediaan dan pengembangan benih/bibit unggul (0,404), penguatan peran dan
fungsi kelembagaan petani dengan nilai 0,224, dengan strategi hirarki kedua
adalah peningkatan SDM petani (0,547), pengembangan infrastruktur pertanian
dengan nilai 0,130 dengan strategi hirarki kedua adalah pemeliharaan
infrastruktur irigasi (0,479) dan terakhir pengembangan teknologi pertanian
dengan nilai 0,101 dengan strategi hirarki kedua adalah inovasi alat dan mesin
pertanian (0,413). | en_US |