dc.description.abstract | Topik penelitian ini adalah pola-pola komunikasi antara orang tua dan
anak berpendidikan SD dalam transmisi etika sosial di Desa Kemiri, Kecamatan
Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi. Keluarga memiliki peranan yang sangat
penting dalam upaya mengembangkan kepribadian anak. Kebudayaan sekitar akan
tercermin dalam kehidupan keluarga. Pola-pola komunikasi orang tua di keluarga
Osing terhadap anaknya yang berpendidikan SD dalam mentransmisikan nilainilai etika sosial, tidak terlepas dari kebudayaan Osing yang mengakar kuat.
Ditinjau dari sudut pandang ini, keluarga dianggap sebagai agen kebudayaan.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa keluarga berperan sebagai salah satu
lembaga pewarisan budaya pada anak. Kajian yang dapat digunakan untuk
mendeskripsikan pola-pola komunikasi beserta nilai-nilai dan norma-norma yang
mendasari ialah etnografi komunikasi.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan tinjauan etnografi. Data
pada penelitian ini berupa transkrip percakapan antara orang tua dengan anak
berpendidikan SD. Data tersebut dikumpulkan melalui empat tahap, yakni
introspeksi, observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi.
Keabsahan data dicek menggunakan teknik triangulasi sumber. Selanjutnya, data
dianalisis menggunakan pendekatan emik interpretatif. Tahapan analisis data yaitu,
analisis domain, analisis taksonomik, analisis komponensial, dan analisis tema
budaya.
Hasil analisis data menggambarkan bahwa setiap etika sosial yang diteliti
memiliki perbedaan pola komunikasi. Di dalam etika keagamaan pola komunikasi
yang terbentuk ialah dialogis direktif, koersif, dan komisif. Etika pendidikan
membentuk pola komunikasi dialogis direktif, komisif, dan ekspresif. Berbeda
dengan etika kesantunan membentuk pola komunikasi dialogis direktif dan
ekspresif. Komunikasi yang dilakukan secara terbuka dan efektif.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa, interaksi
komunikatif antara orang tua dan anak dalam proses pentransmisian nilai-nilai
etika sosial pada keluarga Osing di Desa Kemiri, mewujudkan adanya pola-pola
komunikasi yang mendukung tercapainya tujuan (purpose). Interaksi komunikatif
yang terjadi berhubungan dengan hal-hal berikut yaitu, (1) interaksi yang terjadi
bersifat nonmekanis sehingga tidak memiliki aturan yang tersusun secara
sistematis; (2) keseluruhan analisis data menunjukkan interaksi komunikatif
terjadi, telah berkontribusi membangun pola-pola komunikasi yang bersifat
dialogis direktif, efektif, komisif, koersif, dan ekspresif; (3) dalam relasi dialogis
direktif, efektif, komisif, koersif, dan ekspresif antara orang tua dan anak inisiatif
percakapannya didominasi oleh pihak orang tua; dan (4) tindak komunikatif orang
tua disertai dengan tahapan teguran jika anak tidak melaksanakan perintah, mulai
dari peringatan verbal biasa, hingga teguran verbal disertai dengan nada marah;
dan (5) orang tua akan memberikan pujian sebagai hadiah/apresiasi jika anak
langsung melaksanakan perintah tanpa bantahan atau penundaan. Dengan
demikian, tema budaya dari kesuluruhan analisis data percakapan tersebut
menunjukkan bahwa pemberian nasihat orang tua terhadap anaknya mengandung
unsur keterbukaan, kejujuran, kemandirian, dan sikap menghormati pada orang
lain sehingga komunikasi yang berlangsung efektif dan menimbulkan
keberterimaan bersama. | en_US |