Efektivitas Penerapan Pembelajaran Discovery Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Combinatorial Thinking Mahasiswa Menyelesaikan Masalah Kajian Local Super Antimagic Face Coloring
Abstract
Pendidikan Indonesia terus mengalami perubahan dan perkembangan sesuai
dengan tujuan pendidikan dan perkembangan zaman. Adanya kompetisi tingkat
dunia juga mempengaruhi perkembangan pendidikan di Indonesia. Peserta didik
dituntut untuk bisa bersaing pada kompetisi dunia tersebut. Agar dapat bersaing
ditingkat dunia, peserta didik harus memiliki kemampuan berfikir formal, salah
satunya adalah keterampilan combinatorial thinking. Combinatorial thinking
meliputi semua kombinasi benda – benda, gagasan – gagasan, atau proposisi –
proposisi yang mungkin.
Sampai saat ini, metode pembelajaran yang dilakukan dalam pembelajaran
di tingkat perguruan tinggi menggunakan metode pembelajaran tradisional atau
lebih dikenal dengan pembelajaran konvensional. Pembelajaran konvensional
yang sering dilakukan adalah metode ceramah, yaitu pembelajaran berpusat pada
dosen dan mahasiswa hanya mendengarkan saja. Pembelajaran ini dianggap
kurang efektif karena mahasiswa sebagai peserta didik akan pasif, sehingga
mahasiswa tidak memiliki keterampilan – keterampilan yang dibutuhkan pada masa sekarang ini.
Discovery learning adalah salah satu model pembelajaran yang berpusat
pada siswa. Dalam pelaksanaannya, siswa sebagai peserta didik didorong untuk
mengidentifikasi apa yang ingin diketahui, dilanjutkan dengan mencari informasi
sendiri kemudian mengorganisasi atau membentuk apa yang mereka ketahui dan
mereka pahami dalam bentuk akhir. Dari penjelasan tersebut, model pembelajaran
discovery learning sesuai untuk meningkatkan kemampuan combinatorial
thinking mahasiswa Local super antimagic face coloring adalah salah satu kajian yang ada pada
teori graf yang melibatkan pelabelan titik dan pelabelan sisi. Dalam kajian ini,
mahasiswa sebagai peserta didik akan mengembangkan keterampilan
combinatorial thinking yang mereka miliki. Selain itu, model pembelajaran yang
sesuai dalam pembelajaran kajian local super antimagic face coloring adalah
discovery learning.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dari
penggunaan model pembelajaran disccovery learning dalam meningkatkan
kemampuan combinatorial thinking mahasiswa dalam menyelesaikan masalah
kajian local super antimagic face coloring. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa terdapat 6,82% mahasiswa berkemampuan combinatorial thinking rendah,
50% mahasiswa berkemampuan combinatorial thinking sedang, dan 43,18%
mahasiswa berkemampuan combinatorial thinking tinggi. Jika dibandingkan
dengan hasil pre test sebelumnya, terjadi peningkatan yang signifikan pada
kemampuan combinatorial thinking mahasiswa pada kelas eksperimen. Perbedaan
hasil post test pada kelas kontrol dan eksperimen jelas terlihat. Peningkatan
kemampuan combinatorial thinking pada kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan kelas kontrol. Hal ini juga diperkuat dengan uji independent sample
t test yang dilakukan pada hasil post test kedua kelas.
Uji independent sample t test dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya
perbedaan rata – rata antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. diterima
apabila nilai berada diantara nilai dan nilai
sedangkan ditolak apabila tidak berada diantara nilai
dan nilai . Karena data post test dari kedua
kelas homogen yang ditunjukkan dengan nilai , maka data yang
dipakai adalah data yang terdapat pada kolom equal variances assumed.
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa nilai .
Setelah perhitungan terhadap menggunakan microsoft excel, dihasilkan
. Dari hasil tersebut, maka dapat diketahui bahwa tidak
berada diantara nilai . Selanjutnya, nilai
yang berarti bahwa nilai . Dari analasis tersebut, dapat disimpulkan
bahwa ditolak diterima yang berarti bahwa ada perbedaan rata – rata nilai
post test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.