Show simple item record

dc.contributor.advisorHASAN, Muhammad
dc.contributor.advisorNORMASARI, Rena
dc.contributor.authorEVAGINANTI, Maulydia
dc.date.accessioned2020-06-25T05:51:46Z
dc.date.available2020-06-25T05:51:46Z
dc.date.issued2020-01-20
dc.identifier.nimNIM162010101028
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/99387
dc.description.abstractIndeks Massa Tubuh (IMT) adalah indeks antropometri yang menunjukan proporsi antara berat badan menurut tinggi badan. Indeks massa tubuh memiliki beberapa kelemahan dalam penggunaannya, diantaranya yaitu dapat digunakan pada usia lebih dari 18 tahun, dibutuhkan tenaga terlatih untuk menghitungnya, membutuhkan dua alat dalam pengukurannya dan dalam perhitungannya membutuhkan rumus. Selain itu indeks massa tubuh juga tidak dapat digunakan ketika terjadi penimbunan cairan yang tidak normal di kaki dan perut (Kemenkes, 2016; Par’i et al., 2017). Evaluasi status gizi juga dapat dilakukan dengan mengukur lingkar lengan atas dan lingkar betis. Lingkar lengan atas dan lingkar betis adalah suatu pengukuran yang dapat menggambarkan cadangan lemak tubuh. Lingkar lengan atas sudah masuk dalam pengukuran yang dilakukan di posyandu remaja namun pengukuran lingkar lengan atas belum dilakukan secara rutin (Kemenkes, 2018). Dibandingkan dengan indeks massa tubuh, lingkar lengan atas dan lingkar betis memiliki beberapa kelebihan yaitu alat yang digunakan mudah dan murah karena hanya membutuhkan pita ukur, tidak membutuhkan rumus pada perhitungannya, dan pada lingkar lengan atas hasilnya tidak terpengaruh ketika terjadi penimbunan cairan tidak normal pada kaki dan perut (Par’i et al., 2017). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara Indeks Massa Tubuh terhadap lingkar lengan atas dan lingkar betis pada mahasiswa perempuan Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Variabel pada penelitian kali ini yaitu Indeks Massa Tubuh, lingkar lengan atas dan lingkar betis. Uji analisis korelasi pada penelitian ini menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil uji korelasi Spearman antara Indeks Massa Tubuh dan Lingkar lengan atas menunjukan nilai koefisien korelasi sebesar 0,843 dan nilai Sig. 0,000 yang berarti terdapat korelasi sangat kuat antara IMT dan Lila dan terdapat hubungan yang signifikan diantara IMT dan Lila. Hasil uji korelasi antara IMT dan ligkar betis menunjukan nilai koefisisen korelasi sebesar 0,682 dan nilai Sig. 0,000 yang berarti terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara IMT dan lingkar lengan atas.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectIndeks Masa Tubuhen_US
dc.subjectAnatomi Lenganen_US
dc.subjectAnatomi Tungkai Bawahen_US
dc.subjectFisiologi Pertumbuhan Ototen_US
dc.titleHubungan Indeks Massa Tubuh terhadap Lingkar Lengan Atas dan Lingkar Betis pada Mahasiswa Perempuan Fakultas Kedokteran Universitas Jemberen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiKedokteran
dc.identifier.kodeprodi2010101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record