Daya Hambat Ekstrak Minyak Atsiri Daun Jeruk Purut (Citrus Hystrix DC.) Terhadap Pertumbuhan Candida Albicans
Abstract
Candida albicans merupakan jamur komensal yang normal terdapat di mukosa rongga mulut individu sehat. C. albicans dapat menjadi patogen pada kondisi tertentu sehingga dapat menyebabkan infeksi yang disebut candidiasis. Obat antijamur topikal yang sering digunakan adalah nistatin. Nistatin dapat memberikan efek gangguan saluran pencernaan sehingga perlu dicari alternatif lain untuk pengobatan oral candidiasis. Minyak atsiri yang terkandung dalam daun jeruk purut (Citrus hystrix DC.) diketahui memiliki bioaktivitas sebagai antijamur. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ekstrak minyak atsiri daun jeruk purut (Citrus hystrix DC.) memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan C. albicans, dan menganalisis konsentrasi ekstrak minyak atsiri daun jeruk purut (Citrus hystrix DC.) yang memiliki daya hambat terbesar terhadap pertumbuhan C. albicans. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris secara in vitro dengan rancangan penelitian the post test only group design. Uji aktivitas antijamur menggunakan metode disk-diffusion. Jumlah keseluruhan sampel pada penelitian ini adalah 28 buah sampel yang dibagi menjadi 7 kelompok penelitian yaitu kelompok kontrol terdiri dari K+ (nistatin) dan K- (DMSO 10%+tween 80 0,5%) dan kelompok perlakuan terdiri dari ekstrak minyak atsiri daun jeruk purut konsentrasi 100%, 50%, 25%, 12,5%, dan 6,25%. Setiap kelompok penelitian diambil sebanyak 20 μl dan diteteskan pada paper disk. Paper disk diletakkan di atas permukaan media SDA yang telah diinokulasi C. albicans dan diinkubasi pada suhu 37°C selama 48 jam, kemudian dilakukan pengukuran diameter zona hambat menggunakan jangka sorong digital. Data hasil penelitian ditabulasi dan didapatkan nilai rata-rata diameter zona hambat kelompok ekstrak minyak atsiri daun jeruk purut konsentrasi 100% (22,29 mm), 50% (18,74 mm), 25% (12,68 mm), 12,5% (9,82 mm), 6,25% (8,12 mm), K+ (nistatin) (10,68 mm), dan K- (DMSO 10% + tween 80 0,5%) (0,00 mm). Hasil uji normalitas Shapiro Wilk dan uji homogenitas Levene menunjukkan data penelitian berdistribusi normal dan homogen, selanjutnya dilakukan uji statistik parametrik One-Way ANOVA. Hasil uji One-Way ANOVA diperoleh nilai signifikansi 0,000 (α < 0,05) yaitu terdapat perbedaan pada seluruh kelompok penelitian. Hasil uji LSD menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antar kelompok penelitian kecuali antara kelompok ekstrak minyak atsiri daun jeruk purut konsentrasi 25% dengan K+ (nistatin), kelompok ekstrak minyak atsiri daun jeruk purut konsentrasi 12,5% dengan konsentrasi 6,25% dan K+ (nistatin). Kesimpulan penelitian ini yaitu ekstrak minyak atsiri ekstrak minyak atsiri daun jeruk purut (Citrus hystrix DC.) memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan C. albicans, dan ekstrak minyak atsiri daun jeruk purut (Citrus hystrix DC.) konsentrasi 100% memiliki daya hambat terbesar terhadap pertumbuhan C. albicans
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]