dc.description.abstract | Negara Indonesia merupakan negara agraris. Mayoritas penduduknya
bermata pencaharian sebagai petani. Badan Pusat Statistik pada Bulan Agustus
2019 mencatat sebanyak 34,58 juta jiwa atau setara dengan 27,33% dari jumlah
keseluruhan penduduk yang bekerja, bermata pencaharian sebagai petani. Hal ini
menunjukkan bahwa sektor pertanian berperan penting dalam perekonomian di
Indonesia. Oleh karena itu, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan perekonomian di Indonesia yaitu meningkatkan hasil produksi
pertanian dengan cara pengendalian hama menggunakan pestisida utamanya
pestisida sintetik. Akan tetapi, penggunaan pestisida secara berlebihan dan tidak
sesuai dengan aturan akan membawa dampak negatif bagi kesehatan manusia.
Salah satu dampak negatif dari penggunaan pestisida bagi kesehatan manusia yaitu
dapat menimbulkan keracunan. Biomarker atau indikator tingkat keracunan
pestisida dapat dilihat dari kadar kolinesterase dalam darah (Setiati dkk., 2014).
Pestisida yang berada di dalam tubuh akan memengaruhi komponen-komponen
penting dalam tubuh. Salah satu komponen penting yang dipengaruhi adalah
hemoglobin. Pestisida dapat mengganggu keseimbangan antara radikal bebas
dengan antioksidan yang dapat memicu kondisi stres oksidatif. Kondisi tersebut
akan memengaruhi kadar dan peran dari hemoglobin (Lee dkk., 2017). Penelitian
ini memiliki dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dari
penelitian ini yaitu menganalisis hubungan kadar kolinesterase dan kadar
hemoglobin pada petani yang terpapar pestisida di Kabupaten Jember khususnya di
Desa Mlokorejo Kecamatan Puger. Sedangkan tujuan khususnya yaitu mengetahui
kadar kolinesterase dan kadar hemoglobin petani yang terpapar pestisida, serta
untuk mengetahui hubungan kadar kolinesterase terhadap kadar hemoglobin pada
petani yang terpapar pestisida.
Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan
penelitian berupa cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Desa Mlokorejo
Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Populasi penelitian ini adalah petani yang
terpapar pestisida di Desa Mlokorejo Kecamatan Puger. Penelitian ini melibatkan
30 sampel yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan teknik
pengambilan sampel berupa purposive sampling. Teknik pengambilan data yang
dilakukan berupa wawancara, pemeriksaan kadar kolinesterase dengan metode
kinetik fotometri dan pemeriksaan kadar hemoglobin dengan metode electrodebased biosensor. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji korelasi
Spearman dengan p=0,05.
Hasil pemeriksaan kadar kolinesterase pada penelitian ini didapatkan hasil
kadar kolinesterase seluruh sampel (100%) masih dalam batas normal. Sedangkan
hasil pemeriksaan kadar hemoglobin pada penelitian ini didapatkan hasil sebagian
besar sampel yaitu sebanyak 27 sampel (90%) memiliki kadar hemoglobin dalam
batas normal (≥13 g/dL). Hanya 3 sampel (10%) yang memiliki kadar hemoglobin
dibawah normal (<13 g/dL). Analisis bivariat menggunakan uji korelasi Spearman
didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan bermakna antara kadar kolinesterase
dengan kadar hemoglobin pada petani yang terpapar pestisida organofosfat dan
karbamat (p=0,62 | en_US |