dc.description.abstract | Salah satu penyumbang Produk Domestik Bruto terbesar lima tahun terakhir
adalah sektor usaha mikro, kecil, dan menengah. Pertumbuhan UMKM di Indonesia
dinilai lambat karena terhalang faktor pemasaran dan permodalan. Alternatif yang
ditawarkan adalah peningkatan literasi finansial dan teknologi finansial bagi pelaku
usaha mikro. Namun belum diketahui apakah ada hubungan antara literasi finansial,
teknologi finansial, dengan pertumbuhan UMKM.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif berbasis deskriptif. Data yang
digunakan adalah data primer berupa pertanyaan mengenai karakteristik responden,
literasi finansial dan teknologi finansial yang dikumpulkan melalui kuesioner. Sampel
penelitian berjumlah 102 pelaku usaha mikro dan kecil yang dipilih menggunakan
metode snowball sampling dan diuji menggunakan analisa deskriptif serta tabulasi
silang.
Hasil analisa deskriptif menunjukkan bahwa literasi finasial dan penggunaan
teknologi finansial pelaku usaha mikro dan kecil di kabupaten Jember masih rendah.
Pelaku usaha mikro dan kecil tidak pernah melakukan perencanaan keuangan dan
masih lemah pada pencatatan akuntansi. Kelemahan lain juga ditemukan pada indikator
sumber pendanaan, pengetahuan bisnis, penggunaan teknologi, dan manajemen risiko.
Penggunaan teknologi finansial juga masih terbatas pada aplikasi payment dan market
place.
Hasil analisa tabulasi silang menunjukkan bahwa ada hubungan antara literasi
finansial, teknologi finansial, dan pertumbuhan UMKM. Indikator yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan UMKM adalah indikator perencanaan keuangan, budgeting, dan
control; indikator pencatatan akuntansi; indikator pengetahuan bisnis oleh responden;
serta indikator manajemen risiko. | en_US |