dc.description.abstract | Proses hospitalisasi anak dapat menimbulkan kecemasan baik bagi anak dan orang tua. Pada proses hospitalisasi, seringkali diperlukan tindakan invasif seperti injeksi, pemasangan infus, maupun prosedur invasif lain yang dapat menimbulkan ketakutan pada anak dan menimbulkan trauma yang akan terbawa hingga dewasa (Pulungan dkk., 2018). Kecemasan pada orang tua merupakan respon yang biasa dialami ketika muncul masalah kesehatan pada anaknya. Faktor yang dapat mempengaruhi misalnya ketika harus menghadapi prosedur invasif pada anaknya seperti pemasangan infus, pengambilan sampel darah, pemberian obat melalui injeksi, maupun prosedur invasif lainnya (Kozlowaki dkk., dalam Mulyani, 2018). Bentuk kecemasan yang dirasakan orang tua ketika mendampingi anak saat hospitalisasi dapat berupa perasaan takut, rasa bersalah, marah, kecewa dan sedih (Fadila, 2018).
Caring menjadi inti dalam cita – cita moral keperawatan yang dapat diwujudkan dalam bentuk melindungi, meningkatkan, dan memelihara martabat individu (Watson dalam Blasdell, 2017). Perilaku caring perawat dapat diterapkan ketika perawat berinteraksi baik secara fisik, emosi maupun spiritual yang kemudian pasien dan keluarga dapat mempersepsikan menjadi kepuasan dalam proses perawatan (Arief dkk., 2016). Laura dkk. (2017) menyebutkan bahwa pemberian dukungan, mengikutsertakan dalam proses perawatan, pemberian informasi secara detail terkait proses perawatan anaknya dapat menurunkan kecemasan orang tua. Pemberian informasi terkait kondisi penyakit anak, keadaan di rumah sakit dan hal – hal yang harus segera diselesaikan juga dapat mengurangi kecemasan orang tua ayah (Calbayram dkk., 2017).
Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode deskriptif korelasi yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan orang tua ketika mendampingi prosedur invasif yang dilakukan pada pasien anak selama proses hospitalisasi di RSUD dr. Haryoto Kabupaten Lumajang. Teknik pengambilan sampel yaitu non-probability sampling berupa purposive sampling dengan jumlah sampel 112 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang terdiri dari kuesioner karakteristik responden, kuesioner CBI-24, dan kuesioner kecemasan yang diberikan kepada orang tua anak. Uji validitas dan reliabilitas menggunakan Pearson Product Moment dan uji Alpha Cronbach.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh nilai ρ value = 0,036 menggunakan uji korelasi kendall tau b. Berdasarkan hasil uji dengan melihat nilai signifikan (α) =0,05 maka nilai ρ < α yang berarti Ha diterima. Hal ini diartikan bahwa ada hubungan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan orang tua terkait prosedur invasif pada pasien anak di RSUD dr. Haryoto Kabupaten Lumajang. Besar nilai korelasi kendall tau b yaitu τ = -0,164 yang menunjukkan bahwa arah korelasi negatif dengan kekuatan sangat lemah dimana semakin tinggi perilaku caring perawat akan semakin menurunkan kecemasan orang tua ketika mendampingi prosedur invasif pada anak selama proses hospitalisasi.
Perilaku caring perawat secara statistik mempengaruhi tingkat kecemasan orang tua ketika mendampingi prosedur invasif pada anak mereka, namun dari hasil penelitian menunjukkan kekuatan korelasi yang lemah. Meskipun begitu, perilaku caring perawat diharapkan dapat dipertahankan dan selalu diterapkan untuk meminimalkan tingkat kecemasan orang tua yang mendampingi prosedur invasif pada anak selama proses hospitalisasi. Selain perilaku caring perawat, dimungkinkan adanya faktor lain selain perilaku caring yang berperan dalam membantu mengatasi kecemasan orang tua. Oleh karena itu, disarankan untuk penelitian selanjutnya untuk dapat digunakan metode penelitian lain yaitu metode kualitatif untuk menggali lebih dalam terkait faktor – faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kecemasan orang tua pasien anak ketika mendampingi prosedur invasif selama hospitalisasi di rumah sakit. | en_US |