dc.description.abstract | Katarak merupakan kondisi kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan terjadinya pernurunan daya penglihatan dan mejadi faktor resiko utama penyebab kebutaan yang dapat diatasi dengan operasi. Tindakan operasi merupakan salah satu tindakan medis yang tidak pernah terpisah dari masalah kesehatan mental emosional yaitu kecemasan. Kecemasan terkait prosedur operasi merupakan reaksi normal yang dialami individu, namun apabila tingkat kecemasan yang dimiliki pasien tinggi dan tidak segera ditangani maka akan mempengaruhi kondisi fisiologis dan psikologis pasien, salah satu faktor yang mempengaruhi kecemasan adalah efikasi diri. Efikasi diri akan menentukan bagaimana individu berfikir, memotivasi diri sendiri, dan berperilaku sehingga efikasi diri yang kuat akan meningkatkan pencapaian manusia dalam bertindak, mengurangi stress dan menurunkan resiko depresi.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara efikasi diri dengan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi katarak di Rumah Sakit Daerah Balung Kabupaten Jember. Penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu efikasi diri (variabel independen) dan tingkat kecemasan (variabel dependen). Penelitian menggunakan desain penelitian desktriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan metode purposive sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 63 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner Pre Operative Self Efficacy Scale (PSES) untuk menilai efikasi diri dan kuesioner Amsterdam Pre Operative Anxiety and and Information Scale untuk mengetahui tingkat kecemasan pasien. Analisis hubungan efikasi diri dengan tingkat kecemasan menggunakan uji korelasi Spearman Rank dengan tingkat signifikasi 0,05.
Hasil Penelitian didapatkan nilai rata-rata efikasi diri responden 131,48 dengan nilai median 146,00. Persentase efikasi diri didapatkan hasil sebanyak 53 (84,1%) responden memiliki tingkat efikasi diri baik dan 10 responden (15,9) memiliki efikasi diri buruk. Nilai Persentase kecemasan pasien didapatkan hasil sebanyak 39 (61,9%) responden memiliki tingkat kecemasan ringan. Hasil uji statistik dengan menggunakan spearman rank didaptkan hasil p value 0,001 dan r -0,691 yang dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara efikasi diri dengan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi katarak di Rumah Sakit Daerah Balung Kabupaten Jember dengan nilai korelasi negatif artinya semakin tinggi efikasi diri pasien maka tingkat kecemasannya akan semakin rendah.
Efikasi diri merupakan faktor yang berhubungan dengan kecemasan pada pasien pre operasi katarak. Kecemasan dihubungakan dengan efikasi diri karena efikasi diri memainkan peran penting dalam melakukan kontrol kecemasan, Seseorang yang memiliki kepercayaan tinggi dan yakin bahwa mereka mampu melakukan kontrol atas ancaman yang terjadi maka tingkat kecemasan yang mereka miliki rendah sebaliknya jika seseorang memiliki tingkat kepercayaan diri buruk dan tidak dapat mengelola ancaman mereka akan mengalami tingkat kecemasan yang tinggi.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi katarak di Rumah Sakit Daerah Balung Kabupaten Jember. Upaya untuk mengurangi tingkat kecemasan adalah dengan meningkatkan efikasi diri. Peningkatan efikasi diri dapat dilakukan dengan meniru pengalaman keberhasilan orang lain sebagai tolak ukur terhadap kemampuan yang dimiliki pasien, memberikan dorongan atau motivasi secara verbal dari orang terdekat untuk meyakinkan seseorang dalam melakukan suatu tugas, dan memberikan kondisi agar seseorang tidak mengalami kecemasan seperti memberikan informasi tentang tindakan operasi katarak. | en_US |