Perbedaan Jumlah Leukosit Pada Pasien Apendisitis Non-Perforasi dan Apendisitis Perforasi di RSD Dr.Soebandi Jember
Abstract
Apendisitis adalah inflamasi yang terjadi pada apendiks. Apendisitis
merupakan salah satu kasus tersering dalam bidang bedah abdomen, rerata 7%
populasi di dunia mengalami apendisitis. Apendisitis terdiri dari apendisitis nonperforasi
dan apendisitis perforasi, dimana resiko terjadinya apendisitis perforasi
lebih mengancam jiwa daripada apendisitis non-perforasi. Diagnosis apendisitis
dapat dilakukan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik ataupun tambahan
pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan jumlah leukosit dapat membantu
mendiagnosis apendisitis. Pemeriksaan ini dapat dilakukan di laboratorium mana
saja bahkan di puskesmas, harganya terjangkau, dan sederhana. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis perbedaan jumlah leukosit pada apendisitis nonperforasi
dan perforasi, mengetahui nilai cut off point jumlah leukosit apendisitis
non-perforasi dan perforasi, serta mengetahui nilai leukosit sebagai prediktor
terjadinya apendisitis non-perforasi dan perforasi di RSD dr.Soebandi Jember.
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain
penelitian cross sectional. Pengambilan sampel merupakan data sekunder hasil
pencatatan rekam medik dari Januari 2017 sampai Desember 2018. Analisis data
menggunakan program SPSS dan untuk mencari nilai cut off point menggunakan
program ROC. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 125 sampel dengan jumlah
apendisitis non-perforasi sebanyak 67 pasien (53,6%) dan apendisitis perforasi 58
pasien (46,4%).
Hasil penelitian berdsarkan jenis kelamin didapatkan perempuan berjumlah 66
orang (53,8%) dan laki-laki berjumlah 59 orang (47,2%). Hasil berdasarkan usia
didapatkan pada anak-anak berjumlah 21 orang (16,8%), remaja sebanyak 48
orang (38,4%), dewasa sebanyak 35 orang (28%), lansia sebanyak 21 orang
(16,8%). Rerata nilai leukosit apendisitis non-perforasi yaitu 11.332/mm
3
±4.229
dan pada apendisitis perforasi yaitu 17.958/mm
3
±5.566. Hasil perbedaan jumlah
leukosit dengan apendisitis non-perforasi (p= 0,000) dan apendisitis perforasi (p=
0,000) menyatakan adanya perbedaan yang bermakna. Hasil nilai cut off point
didapatkan nilai 15.200 dengan sensitivitas 75,8% spesifisitas 83,5%. Nilai cut off
point 17.400 dengan sensitivitas 53,45% spesifisitas 97,01%. Hasil nilai prediktor
positif pada cut off point 15.200/mm
3
pada apendisitis non-perforasi sebanyak
86,1% dan nilai prediktor positif pada cut off point 17.400/mm
3
sebanyak 66,7%.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]