dc.description.abstract | Aluminium scrap merupakan penumpukan sampah aluminium bekas.
Akibat dari aluminium bekas yang tidak diolah dengan baik maka dapat mengotori
lingkungan, sebab logam aluminium membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
dapat larut dalam air maupun dapat terurai dalam tanah. Pemanfaatan daur ulang
aluminium berpotensi menghasilkan produk berbagai komponen dan dapat
mengembangkannya menjadi suatu produk alternatif.
Tingginya penggunaan logam aluminium di berbagai industri tidak lepas
dari teknologi pengecoran, hal ini perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas
produk dalam mengurangi jumlah cacat yang timbul pada produk cor khususnya
penggunaan cetakan pasir. Salah satunya yaitu cacat porositas. Porositas adalah
suatu cacat dimana udara terperangkap akibat aliran turbulen logam cair saat proses
penuangan melewati gating system yang dapat menurunkan kualitas hasil produk
cor. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kombinasi yang paling optimal
dari proses fabrikasi produk pengecoran logam dengan variasi faktor kendali
diameter down sprue (mm), radius sprue well, dan panjang runner untuk
menghasilkan nilai porositas yang seminimal mungkin.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboraturium Teknologi Terapan, jurusan
teknik mesin, Fakultas Teknik, universitas Jember. Pada bulan januari hingga Juli
2019. Penelitian ini mengambil data nilai porositas yang dihasilkan dengan metode
taguchi berdasarkan matriks orthogonal L9 (33
) dengan pengulangan sebanyak 3
kali untuk tiap kombinasinya.
Kontribusi faktor kendali dalam mengurangi cacat porositas yang signifikan
dipengaruhi oleh faktor kendali yaitu Diameter down sprue sebesar 83,4206%,
Radius sprue well 2,9717% dan Panjang runner 11,2702%. Kondisi optimal yang dihasilkan adalah pada Diameter down sprue level 3 (30 mm), Radius sprue well
level 2 (7,5°), dan Panjang runner 1 (40mm). | en_US |