dc.contributor.author | Ahmad Guntur Alfianto | |
dc.date.accessioned | 2013-12-18T04:05:48Z | |
dc.date.available | 2013-12-18T04:05:48Z | |
dc.date.issued | 2013-12-18 | |
dc.identifier.nim | NIM072310101002 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/9862 | |
dc.description.abstract | Jember adalah salah satu kabupaten di Jawa Timur yang menduduki
peringkat ketiga dengan jumlah total 214 bencana mulai dari tahun 1999 sampai
dengan 2010. 31 kecamatan di kabupaten Jember 7 kecamatan adalah rawan
gelombang pasang/tsunami dan gempa. Upaya pengurangan resiko bencana
merupakan tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak dari
bencana yang meliputi kegiatan prabencana, saat bencana dan pasca bencana.
Kegiatan prabencana yang dapat dilakukan untuk pengurangan resiko bencana
dengan melakukan kesiapsiagaan bencana dengan cara pelatihan kebencanaan.
Pelatihan kebencanaan dapat dilakukan dengan menggunakan metode
cooperative learning dalam hal ini metode jigsaw. Metode jigsaw merupakan
metode pembelajaran yang menekankan pada kerjasama tim dan saling
ketergantungan antara kelompok satu dengan kelompok lainnya. Intervensi
kesiapsiagaan bencana dilakukan disekolah. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk
usaha promotif kepada siswa. Palang merah remaja (PMR) wira merupakan
organisasi kemanusiaan pada kelompok remaja di lingkungan sekolah yang peduli
terhadap permasalahan remaja, kebencanaan dan sebagai pendidik teman sebaya.
Sehingga perlu dibangun suatu pemahaman yang berbasiskan pada pengetahuan
dan ketrampilan teknis tentang strategi menghadapi bencana jika terjadi bencana
di lingkungan sekolah.
ix
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis
kesiapsiagaan bencana gempa dan tsunami pada PMR wira unit SMAN Ambulu
sebelum, sesudah dan pengaruh intervensi metode jigsaw. Jenis penelitian yang
digunakan adalah pre eksperimntal dengan one group pretest-postest. Populasi
dalam penelitian ini berjumlah 35 orang dengan menggunakan teknik sampel
purposive sampling. Sampel yang masuk kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 20
orang. Analisis Data dengan uji statistik uji wilcoxon match pairs test dengan
derajat kemaknaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anggota PMR wira unit SMAN Ambulu
memiliki tingkat kesiapsiagaan bencana sebelum diberikan metode jigsaw
terbanyak yakni 45% berada dalam kategori kesiapsiagaan terhadap bencana
gempa dan tsunami hampir siap dan 15% dalam kategori belum siap. Tidak ada
siswa dalam kategori sangat siap sedangkan sisanya dalam kategori kurang siap
dan siap. Setelah diberikan metode jigsaw terbanyak yakni 45% berada dalam
tingkat kesiapsiagaan terhadap bencana gempa dan tsunami hampir siap dan 10%
dalam kategori sangat siap. Tidak ada siswa dalam kategori belum siap sedangkan
sisanya dalam kategori kurang siap dan siap. Pengolahan data melalui SPSS 16
didapatkan bahwa P value = 0,003 < α=0,05 yang berarti Ha diterima.
Kesimpulannya ada pengaruh yang sangat bermakna metode jigsaw terhadap
kesiapsiagaan bencana gempa dan tsunami pada PMR Wira unit SMAN Ambulu.
Saran penelitian adalah penerapan metode jigsaw sebagai metode baru bagi
perawat dalam promosi kesehatan khususnya konsep pelatihan pada remaja
sebagai upaya promotif dan preventif dalam keperawatan komunitas pada remaja. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.relation.ispartofseries | 072310101002; | |
dc.subject | kesiapsiagaan bencana gempa dan tsunami | en_US |
dc.title | PENGARUH METODE JIGSAW TERHADAP KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA DAN TSUNAMI PADA PALANG MERAH REMAJA WIRA UNIT SMA NEGERI AMBULU JEMBER | en_US |
dc.type | Other | en_US |