Show simple item record

dc.contributor.advisorKrisnamurti M.T., Ir.
dc.contributor.authorBagus Widianto, ALDO
dc.contributor.authorTriwahyuningtyas S.T, Winda.M.T.
dc.date.accessioned2020-04-25T04:42:45Z
dc.date.available2020-04-25T04:42:45Z
dc.date.issued2019-12
dc.identifier.nim161910301012
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/98482
dc.description.abstractBeton merupakan material yang lumrah ditemui dalam dunia konstruksi, beton sendiri tersusun dari komposisi utama berupa batuan (agregat), semen portland dan air dengan atau tidak menggunakan bahan tambah. Adapun beberapa jenis beton yang umum digunakan pada konstruksi yakni beton SCC, beton SCC sendiri merupakan beton dengan karakteristik dapat mengalir sendiri tanpa adanya alat bantu rojokan atau penggetar pada umumnya SCC sendiri juga memiliki kuat tekan yang cukup tinggi. Penelitian ini melakukan inovasi beton SCC untuk mengurangi jumlah semen yang ada namun tidak menurunkan kuat tekan yang di dapat dari beton SCC itu sendiri dengan cara mensubtitusi abu ampas tebu terhadap semen, mengingat kandungan abu ampas tebu sendiri memiliki kandungan kandungan SiO2 yang cukup besar yaitu 72.33% sehingga abu ampas tebu berpotensi sebagai bahan tambah untuk menggantikan beberapa persen penggunaan semen (Rompas dkk., 2013). Dalam penelitian ini, menggunakan benda uji Ø 10 cm x 20 cm. Proporsi yang digunakan pada penelitian ini yakni 0%,3%,5%,7% dan 10% dari berat semen yang kemudian akan digunakan dalam proses pencampuran, abu ampas tebu yang akan digunakan telah melalui proses pembakaran dengan suhu 600 – 800 °C dan penyaringan dengan menggunakan saringan 100-200. Masing-masing variasi campuran tersebut nantinya akan di uji dengan pengujian beton segar dan pengujian setelah beton mengeras yang meliputi slump flow,V-funnel test, L-box shaped test, uji kuat tekan, uji kuat tarik belah dan uji modulus elastisitas beton. Hasil yang diperoleh dalam pengujian ini menunjukkan workability yakni untuk uji slump flow dengan hasil 69 cm, 70,4 cm, 72 cm, 75 cm, dan 76,3 cm pada masing-masing prosentase proporsi abu ampas tebu, untuk uji L-shaped box dengan hasil 0.85, 0.87, 0.92, 0.92, 0.95, dan uji V-funnel dengan hasil 11.2 s, 10,7 s, 9,6 s, 9,3 s,9,3 s. Hal ini menunjukkan pengujian beton scc telah memenuhi syarat yang telah ditentukan. Untuk pengujian beton setelah mengeras yakni menghasilkan kuat tekan optimum pada prosentase 3% dengan nilai 75,43 Mpa dan uji modulus sebesar 34870,297 Mpa, adapun hasil kuat tarik belah dari semua proporsi yang mengalami penurunan secara menerus dari prosentase 0%,3%,5%,7% dan 10% dengan hasil 4,06 Mpa, 3,98 Mpa, 3,66 Mpa, 3,16 Mpa dan 2,83 Mpa. Dapat diambil kesimpulan bahwa abu ampas tebu dapat menaikkan kuat tekan dari beton namun tidak dapat menaikkan kuat tarik belah beton.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Tekniken_US
dc.subjectAbu Ampas Tebuen_US
dc.subjectSifat Mekanik Self Compacting Concrete (Scc)en_US
dc.titlePengaruh Penggunaan Abu Ampas Tebu Terhadap Sifat Mekanik Self Compacting Concrete (SCC)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiTeknik Sipil
dc.identifier.kodeprodi1910301


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record