dc.description.abstract | Penyebab kematian ibu tertinggi di Jawa Timur disebabkan oleh
preeklampsia. Preeklamsia yang dikenal sebagai toxemia of pregnancy atau
pregnancy-induced hypertension merupakan penyulit saat masa kehamilan yang
muncul pada masa ibu hamil, bersalin maupun pada masa nifas yang memiliki
gejala seperti hipertensi, proteinuria, edema. Penyebab terjadinya preeklampsia
belum diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya preeklampsia seperti usia, paritas, jarak kehamilan,
pendidikan, pekerjaan, dan sosial ekonomi. Preeklamsia dapat menyebabkan
dampak fisiologis dan dampak psikologis. Dampak fisiologis dapat berupa
penurunan trombosit, kelainan fungsi organ tubuh seperti jantung, otak, sistem
peredaran darah, ginjal dan hati. Dampak psikologis preeklamsia yang biasa
dirasakan oleh ibu hamil dapat berupa rasa stress, cemas, depresi antenatal, tidak
percaya bahwa akan sembuh, tidak rutin melakukan kunjungan antenatal care,
merasa takut dan merasa dekat dengan kematian yang dapat mempengaruhi
kesehatan secara fisiologis dan psikologis pada ibu hamil preeklampsia yaitu
memicu masalah baik pada ibu ataupun pada janin. Tujuan dan metode penelitian
ini adalah untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu hamil dengan preeklampsia
di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo.
Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan menggunakan
non probability sampling dengan pendekatan consecutive sampling. Sampel dalam
penelitian ini berjumlah 54 responden ibu hamil dengan preeklampsia. Instrument
pada penelitian ini menggunakan lembar karakteristik responden yang terdiri dari
usia, pendidikan, pekerjaan, ekonomi, paritas, dan riwayat penyakit. Analisis data
pada penelitian ini adalah menggunakan analisis univariat.
Hasil analisis karakteristik responden terkait kejadian preeklampsia
didapatkan usia responden terbanyak dalam usia 20-35 tahun sebesar 48 orang atau
88.9%. Karakteristik responden terkait pendidikan terbanyak yaitu pendidikan
sekolah dasar sebesar 21 orang atau 38.9%. Karakteristik responden terkait
pekerjaan didapatkan hasil terbesar dengan status tidak bekerja sebesar 19 orang
atau 35.2%. Karakteristik responden terkait perekonomian didapatkan hasil terbesar
Rp.500.000-Rp.1000.000,. sebanyak 22 orang atau 40.7%. Karakteristik responden
terkait paritas terbanyak dalam tingkat paritas multipara yakni sebesar 35 orang atau
64.8%. Karateristik responden terkait dengan riwayat penyakit sebelumnya
sebagian besar responden tidak memiliki riwayat penyakit yakni sebesar 39 orang
atau 72.2%. Karateristik responden terkait dengan klasifikasi preeklamsia sebagian
besar ibu hamil mengalami preeklamsia ringan yakni sebesar 39 orang atau 72.2%.
Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini yaitu meningkatkan upaya
pencegahan terjadinya preeklamsia dengan pengawasan yang komprehensif
terhadap iibu hamil, sehingga segera terdeteksi secara dini apabila terjadi tanda
bahaya dalam kehamilan, serta meningkatkan sarana dan prasarana dalam
memberikan pelayanan kesehatan. Implikasi yang dapat diterapkan pada penelitian
ini adalah sebagai salah satu penerapan dalam memberikan pelayanan informasi
mengenai preeklampsia baik dari edukasi mengenai faktor penyebab seperti usia,
paritas, riwayat penyakit, pendidikan, pekerjaan dan ekonomi. Informasi lainnya
yang dapat diberikan kepada responden yaitu untuk meningkatkan pengetahuan
responden mengenai preeklampsia seperti bahaya, tanda dan gejala, cara
pengobatan dan pencegahan secara dini terhadap kejadian preeklampsia | en_US |