dc.description.abstract | Kelelahan adalah respon tubuh terhadap aktivitas yang dilakukan selama 8 jam
bekerja dengan paparan yang diterima ketika bekerja yang akan mengakibatkan tubuh
menjadi kelelahan. Seseorang merasa kelelahan yang berlebihan yang berasal dari
pekerjaan yang melelahkan atau stres yang dapat membuat sulit tidur Tidur merupakan
salah satu kebutuhan fisiologis yang dimiliki oleh setiap orang. Petani seringkali
mengalami kelelahan, beberapa hal yang menjadi penyebabnya yaitu beban kerja,
waktu kerja yang cukup lama > 8 jam perhari, dan kurangnya waktu istirahat atau tidur.
Salah satu cara untuk mengurangi kelelahan dan kualitas tidur yaitu dengan melakukan
relaksasi otot progresif.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh relaksasi otot
progresif terhadap kelelahan dan kualitas tidur pada petani penyadap karet di PTPN
XII Kebun Kalisanen Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan desain penelitian
ini yaitu Quasy Experimental dengan rancangan pretest and posttest with control group
design. Teknik pengambilan sampel adalah simpel random sampling yang melibatkan
40 petani (20 responden kelompok intervensi dan 20 responden kelompok kontrol).
Pengumpulan data untuk kelelahan menggunakan kuesioner Fatigue Severity Scale
(FSS) dan untuk kualitas tidur menggunakan kuesioner Pittsburg Sleep Quality Index
(PSQI). Analisa data menggunakan uji paired sampel t-test dan uji independent t-test.
Hasil kelelahan pretest dan posttest pada kelompok intervensi menggunakan
uji paired sampel t-test yaitu p value 0,000 < 0,05 yang artinya ada perbedaan yang
signifikan, sedangkan hasil pretest dan posttest pada kelompok kontrol p value 0,524
> 0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil pengaruh PMR
terhadap kelelahan pada kelompok intervensi dan kontrol dengan menggunakan uji
independent t-test mendapatkan hasil p value 0,000 < 0,05 yang artinya ada pengaruh
PMR terhadap kelelahan pada kelompok intervensi dan kontrol. Hasil kualitas tidur
pretest dan posttest pada kelompok intervensi menggunakan uji paired sampel t-test
yaitu p value 0,000 < 0,05 yang artinya ada perbedaan yang signifikan, sedangkan hasil
pretest dan posttest pada kelompok kontrol p value 0,367 > 0,05 yang artinya tidak
terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil pengaruh PMR terhadap kualitas tidur pada
kelompok intervensi dan kontrol dengan menggunakan uji independent t-test
mendapatkan hasil p value 0,000 < 0,05 yang artinya ada pengaruh PMR terhadap
kualitas tidur pada kelompok intervensi dan kontrol. Kesimpulannya adalah Relaksasi
Otot Progresif berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan nilai kelelahan dan
kualitas tidur pada petani di PTPN XII Kebun Kalisanen. Relaksasi otot progresif
didasarkan pada cara kerja sistem saraf simpatis dan parasimpatis yang bekerja saling
timbal balik mempengaruhi tubuh sehingga dapat mengurangi ketegangan pada otot
dan dapat memenuhi kebutuhan tidur. Pemberian relaksasi otot progresif dapat
diterapkan sebagai salah satu intervensi non farmakologis untuk menurunkan kelelahan
dan meningkatkan kualitas tidur. | en_US |