Show simple item record

dc.contributor.advisorHisamuddin, Nur
dc.contributor.advisorMaharani, Bunga
dc.contributor.authorNovitasari, Triana
dc.date.accessioned2020-04-15T10:20:32Z
dc.date.available2020-04-15T10:20:32Z
dc.date.issued2019-06-17
dc.identifier.nim150810301044
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/98086
dc.description.abstractPelaporan keuangan merupakan kegiatan pengkomunikasian dan penyampaian informasi keuangan perusahaan kepada pengguna informasi. Hasil pelaporan keuangan yang paling menjadi perhatian adalah laporan keuangan. Pada laporan keuangan, laporan laba rugi seringkali menjadi perhatian utama karena informasi laba yang terkandung di dalamnya dinggap sebagai ukuran kinerja perusahaan. (Kieso et al, 2001). Pentingnya informasi laba mendorong manajemen untuk memberikan perhatian lebih terhadap angka laba yang dilaporkan. Informasi laba sering menjadi target tindakan oportunis manajemen untuk memaksimalkan kesejahteraannya dengan cara memanipulasi tampilan laba sesuai keinginan. Tindakan oportunis ini dikenal dengan istilah manajemen laba (Setiawati dan Na’im, 2000:424). Manajemen laba merupakan upaya-upaya rekayasa dengan menggunakan teknik-teknik tertentu agar tampilan laporan keuangan terlihat lebih baik, terlihat lebih tinggi labanya, ataupun terlihat lebih rendah labanya. Menurut Kustono (2013:10), umumnya manajemen laba dapat dilakukan melalui dua cara. Pertama, dengan cara mengubah kebijakan akuntansi. Kedua, dengan mengendalikan akunakun akrual, di mana akrual adalah perbedaan antara laba dan arus kas. Lebih lanjut, akrual pada laporan keuangan seharusnya terpisah antara akrual diskresioner dan akrual nondiskresioner (Kustono, 2013:19). Akrual diskresioner (discretionary accrual) adalah komponen akrual yang berada dalam kebijakan manajemen, sehingga manajer dapat memberi intervensi dalam proses pelaporan akuntansi. Sebaliknya akrual nondiskresioner (non-discretionary accrual) merupakan akrual yang tidak dapat dipengaruhi oleh kebijakan manajemen. Tindakan manajemen laba dapat diminimalisir melalui suatu mekanisme monitoring yang bertujuan untuk menyeimbangkan berbagai kepentingan dalam perusahaan, terutama kepentingan antara pihak manajer dengan pihak pemilik modal. Mekanisme ini kemudian disebut sebagai tata kelola perusahaan (corporate governance). Menurut Muhammad (2011:406), keberadaan tata kelola perusahaan dapat membangun seperangkat nilai, keyakinan, dan moral bagi pihak-pihak yang terlibat dalam suatu perusahaan. Terdapat beberapa penelitian tentang pelaksanaan tata kelola perusahaan dan pengaruhnya terhadap manajemen laba. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ujiyantho dan Pramuka (2007), Hanifa (2017), Soetedjo (2005), dan Nurjannah (2017) ditemukan perbedaan hasil penelitian atas mekanisme tata kelola perusahaan terkait pengaruhnya terhadap manajemen laba, sehingga perlu ada penelitian lebih lanjut mengenai tata kelola perusahaan dan manajemen laba. Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah mekanisme tata kelola perusahaan (diproksikan dengan ukuran komite audit, ukuran Dewan Pengawas Syariah, dan kepemilikan manajerial) dan kualitas auditor (diproksikan dengan ukuran KAP) berpengaruh terhadap manajemen laba pada Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia. Objek penelitian adalah BUS yang terdapat di Indonesia. Alasan pemilihan objek karena prinsip yang dipegang perbankan syariah dapat dilihat sebagai mekanisme untuk menambah kepercayaan (trust), yang menunjukkan bahwa ‘harta adalah milik Allah, dan manusia, secara individu atau kolektif adalah penjaganya’. Penelitian ini ingin menguji apakah tata kelola perusahaan pada perbankan syariah sudah mampu mengurangi manajemen laba di BUS. Jenis penelitian adalah penelitian eksplanatori. Populasi yang digunakan yaitu BUS yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2013-2018. Metode penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan diperoleh 60 BUS sebagai sampel penelitian. Sumber data berasal dari laporan tahunan masing-masing BUS. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian menjukkan bahwa menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap manajemen laba, sedangkan ukuran komite audit, ukuran DPS, dan kualitas auditor tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherJurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jemberen_US
dc.subjectTata Kelola Perusahaanen_US
dc.subjectKualitas Auditoren_US
dc.subjectManajemen Labaen_US
dc.subjectBank Umum Syariahen_US
dc.titlePengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Kualitas Auditor terhadap Manajemen Laba Pada Bank Umum Syariah di Indonesiaen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record