dc.description.abstract | Pemberian bantuan hidup dasar pada pasien dengan henti jantung ialah sebagai
suatu usaha memberikan bantuan untuk mempertahankan sirkulasi sistemik
sehingga ventilasi dan oksigenasi pada tubuh secara efektif dan optimal sehingga
tercapai sirkulasi sistemik spontan dengan ketersediaan peralatan pelaksanaan
bantuan hidup lanjutan yang lengkap ( Pro Emergency, 2011). Kehadiran
penyelamat yang kompeten pada keadaan darurat meningkatkan kemungkinan
korban bertahan hidup. Penyelamat yang kompeten bukan hanya petugas
kesehatan saja, tetapi orang awam, termasuk remaja/pemuda karang taruna
diharapkan untuk mampu melakukan bantuan hidup dasar (Meissner, et al, 2012).
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pelatihan Bantuan
Hidup Dasar (BHD) terhadap pengetahuan pemuda karang taruna dalam
memberikan pertolongan pertama pada pasien henti nafas di Kelurahan Tegal
Besar Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimental
dengan menggunakan rancangan penelitian one-group pre-post test design.
Sampel penelitian ini adalah 15 pemuda karang taruna di Kelurahan Tegal Besar
Kabupaten Jember. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner. Hasil
penelitian didapatkan p value (0,001) < α (0,05), yang artinya adanya pengaruh
pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) terhadap pengetahuan pemuda karang
taruna dalam memberikan pertolongan pertama pada pasien henti nafas di
Kelurahan Tegal Besar Kabupaten Jember. Saran untuk pemuda karang taruna
diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatkan dari pelatihan BHD
pada saat dibutuhkan dan melanjutkan informasi kepada pemuda lain maupun
masyarakat sekitar mengenai BHD dan cara melakukannya. | en_US |