Show simple item record

dc.contributor.advisorSulistyorini, Lantin
dc.contributor.advisorJuliningrum, Peni Perdani
dc.contributor.authorKirana, Rizka Ayu
dc.date.accessioned2020-04-12T11:03:45Z
dc.date.available2020-04-12T11:03:45Z
dc.date.issued2019-06-27
dc.identifier.nim152310101013
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/97990
dc.description.abstractDemam tifoid menempati penyakit 3 besar setelah diare dan dengue fever dan merupakan salah satu penyakit yang paling banyak dialami oleh anak dan dapat menyebabkan kematian. Demam tifoid disebabkan oleh bakteri S.Typhi yang terjadi karena personal hygiene yang buruk dan kurangnya kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Bakteri S.Typhi yang masuk kedalam tubuh melepaskan endotoksin yang menimbulkan berbagai gejala klinis. Berdasarkan tanda dan gejala yang muncul dapat dirumuskan menjadi suatu masalah keperawatan aktual, masalah keperawatan risiko, dan masalah keperawatan promosi kesehatan. Dalam perumusan masalah keperawatan tersebut terdapat kesenjangan antara literatur dengan praktik kerja di rumah sakit akibat perbedaan dalam perumusan masalah keperawatan berdasarkan tanda dan gejala yang muncul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan masalah keperawatan pada anak dengan demam tifoid di Rumah Sakit Perkebunan Sekarisidenan Besuki. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif dengan jumlah sampel 176 responden pasien anak dengan demam tifoid. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar cheklist masalah keperawatan dari SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia). Analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan analisis univariat. Hasil analisis karakteristik responden demam tifoid terkait usia didapatkan karakteristik terbanyak pada usia 1-3 tahun dan 3-6 tahun yang masing-masing memiliki nilai yang sama sebesar 53 orang atau 30,1%, jenis kelamin laki-laki (100 orang atau 56,8%), dan tidak memiliki riwayat demam tifoid sebelumnya (159 orang atau 90,3%). Hasil analisis pada masalah keperawatan aktual didapatkan tertinggi pada masalah keperawatan hipertermia (151 atau 85,8%). Hasil analisis masalah keperawatan risiko didapatkan tertinggi pertama yaitu masalah keperawatan ketidakseimbangan cairan (16 atau 9,1%). Hasil analisis masalah keperawatan promosi kesehatan didapatkan tertinggi pada masalah keperawatan kesiapan peningkatan manajemen kesehatan (1 atau 0,6%). Hasil analisis masalah keperawatan pada 176 responden didapatkan 235 masalah keperawatan yang muncul dengan proporsi tertinggi pertama pada masalah keperawatan aktual (215 atau 91,5%). Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini yaitu masalah keperawatan tertinggi pada masalah keperawatan aktual. Masalah keperawatan aktual membutuhkan tindakan utama dalam menangani tanda dan gejala demam tifoid yang muncul saat ini untuk mengurangi kejadian yang tidak diinginkan seperti kematian pada anak. Implikasi keperawatan yang dapat diterapkan yaitu memberikan informasi untuk meningkatkan pengetahuan perawat dalam mengangkat masalah keperawatan dengan memperhatikan tanda gejala yang muncul pada proses pengkajian, sehingga perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan mampu memberikan tindakan keperawatan secara tepat yang pada akhirnya dapat mengurangi masalah keperawatan pada anak dengan demam tifoid.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherProgram Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Jemberen_US
dc.subjectMasalah Keperawatanen_US
dc.subjectDemam Tifoiden_US
dc.subjectbakteri S.Typhien_US
dc.titleGambaran Masalah Keperawatan pada Anak dengan Demam Tifoid di Rumah Sakit Perkebunan Sekarisidenan Besukien_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record