Show simple item record

dc.contributor.advisorA’la, M. Zulfatul
dc.contributor.authorArini, Puji
dc.date.accessioned2020-04-12T10:26:31Z
dc.date.available2020-04-12T10:26:31Z
dc.date.issued2019-07-24
dc.identifier.nim152310101113
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/97986
dc.description.abstractPenyakit kanker merupakan jenis penyakit yang dapat menyebabkan kematian diseluruh dunia. Kanker adalah proses penyakit yang terjadi karena sel abnormal mengalami kesalahan dalam mutasi genetik sehingga mengalami pertumbuhan dan penyebaran dengan cepat. Penatalaksanaan umum yang dapat diberikan pada pasien kanker adalah pengobatan kemoterapi. Kemoterapi adalah terapi obat yang digunakan untuk membunuh sel kanker dengan mengganggu dungsi reproduksi sel kanker maupun memperlambat pertumbuhan sel kanker. Pengobatan kemoterapi dalam pelaksanaannya memiliki dampak fisik dan psikologis bagi pasien kanker. Dampak fisik paling umum adalah mual, muntah, kelelahan, penurunan nafsu makan, penurunan berat badan, dan kerontokan rambut, sedangkan dampak psikologis yang sering terjadi adalah depresi. Depresi merupakan gangguan mood yang mempengaruhi suasana hati dan fikiran yang berkepanjangan. Depresi dapat disebabkan karena adanya efek samping kemoterapi maupun efek samping yang mempengaruhi aspek fisik seperti peningkatan kadar sitokinin proinflamasi yaitu TNF α dan IL 6. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan depresi pada pasien kanker sebelum dan sesudah kemoterapi pertama di Ruang Flamboyan Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Jember. Desain Penelitian yang digunakan adalah komparatif dengan pendekatan studi longitudinal dengan menggunakan teknik sampling yaitu purposive sampling. Perhitungan sampel menggunakan aplikasi Statistical Power Analyses dengan Gpower, sehingga sampel yang didapatkan sebanyak 39 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner data demografi dan kuesioner Beck Depression Inventory (BDI) II. Hasil penelitian menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan bahwa 3 responden dengan hasil depresi setelah kemoterapi lebih rendah daripada sebelum kemoterapi pertama, 5 responden mengalami depresi tetap, dan 31 responden mengalami depresi lebih tinggi dari sebelum kemoterapi pertama. Terdapat perbedaan depresi pada pasien kanker sebelum dan sesudah kemoterapi pertama (p=0,000 dan Z= -4574). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan depresi pada pasien kanker sebelum dan sesudah kemoterapi pertama di Ruang Flamboyan Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Jember. Perbedaan ini dipengaruhi karena efek samping kemoterapi yang menyebabkan depresi pada pasien kanker. Faktor lain yang dapat mempengaruhi depresi adalah sosial demografi, penyakit itu sendiri, dan pengobatan kanker.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherProgram Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatanen_US
dc.subjectDepresien_US
dc.subjectPasien Kankeren_US
dc.subjectKemoterapi Pertamaen_US
dc.titlePerbedaan Depresi pada Pasien Kanker Sebelum dan Sesudah Kemoterapi Pertama di Ruang Flamboyan Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Jemberen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record