Show simple item record

dc.contributor.advisorHolidah, Diana
dc.contributor.advisorDewi, Ika Puspita
dc.contributor.authorNURRIZKI, Azharia Mirza
dc.date.accessioned2020-04-07T04:57:31Z
dc.date.available2020-04-07T04:57:31Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/97884
dc.description.abstractDiabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit metabolik ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) dan gangguan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Diabetes melitus terjadi karena kerusakan pada sel βpankreas atau resistensi insulin. Hiperglikemia pada DM menyebabkan terbentuknya radikal bebas. Produksi radikal bebas ini disebabkan beberapa faktor yaitu peningkatan glikolisis, peningkatan jalur poliol, peningkatan autooksidasi glukosa dan peningkatan glikasi protein. Adanya peningkatan 4 jalur tersebut menyebabkan terjadinya pembentukan Advanced Glycation Endproducts (AGEs) yang tinggi. Ikatan antara AGEs dengan RAGEs (Receptor of Advanced Glycation End products) pada membran sel akan membentuk ROS (Reactive Oxygen Species) sehingga jumlah ROS lebih banyak dari pada antioksidan dan menyebabkan terjadinya stress oksidatif. ROS yang terbentuk akan merusak sel β pankreas dan mengganggu proses produksi insulin dengan peningkatan hasil peroksidasi lipid. Peroksidasi lipid mengakibatkan kerusakan oksidatif terhadap asam lemak tak jenuh rantai ganda panjang polyunsaturated fatty acid (PUFA) yang dapat menghasilkan senyawa berbahaya dan membentuk hasil akhir berupa malondialdehid (MDA). Peningkatan kadar MDA di dalam tubuh dapat dikurangi dengan pemberian antioksidan dari luar tubuh. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai sumber antioksidan adalah buah markisa kuning. Buah markisa kuning (Passiflora edulis var. flavicarpa) mengandung antioksidan yang tinggi, antioksidan yang terdapat pada buah markisa kuning mampu menangkal radikal bebas di dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sari buah markisa kuning dengan dosis 40 mL/kgBB, 50 mL/kgBB, dan 60 mL/kgBB yang diberikan 2 kali sehari terhadap kadar glukosa darah dan malondialdehid plasma mencit diabetes yang diinduksi aloksan. Jenis penelitian adalah true experimental laboratories dengan rancangan penelitian pre dan post test untuk pengukuran kadar glukosa darah serta post test control group design untuk pengkuran kadar MDA plasma mencit diabetes. Hewan coba yang digunakan adalah mencit jantan galur Balb-C sebanyak 24 ekor yang terbagi dalam 6 kelompok perlakuan yaitu, kelompok normal, kontrol (-), kontrol (+), sari buah markisa kuning dosis 40 mL/kgBB, 50 mL/kgBB, dan 60 mL/kgBB. Perlakuan terhadap hewan coba diberikan selama 14 hari, hari ke-0 dihitung saat hewan coba dinyatakan diabetes dengan kadar glukosa ≥ 200 mg/dl setelah diinduksi aloksan. Darah hewan coba diambil pada hari ke-0 untuk pengukuran pre test dan pada hari ke-15 untuk pengukuran post test untuk pengukuran kadar glukosa darah, sedangkan pengukuran kadar MDA plasma menggunakan data post test. Penurunan kadar glukosa darah mencit dilihat dari persentase penurunan kadar pada hari ke-0 (pre test) dan pada hari ke-15 (post test) dan untuk pengukuran kadar MDA plasma menggunakan metode Thiobarbituric Acid Reactive Substances (TBARS) dengan alat spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 532 nm.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS JEMBERen_US
dc.subjectSari Buahen_US
dc.subjectMarkisa Kuningen_US
dc.titlePengaruh Pemberian Sari Buah Markisa Kuning (Passiflora Edulis Var. Flavicarpa) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma Mencit Diabetes Yang Diinduksi Aloksanen_US
dc.identifier.prodiFARMASI KLINIK DAN KOMUNITAS


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record