dc.description.abstract | Penanganan trauma mata mekanik: tumpul membutuhkan tindakan secara cepat dan tepat, Penanganan pada trauma mata secara tepat dapat mencegah penurunan fungsi penglihatan serta mencegah kebutaan, apabila tidak dilakukan dengan cepat dan tepat maka dapat memperberat kondisi sakit pasien karena pelayanan yang diberikan oleh pasien tidak sesuai dengan kebutuhannya, selain itu juga dapat menimbulkan kebutaan pada pasien, hal tersebut membutuhkan pengetahuan perawat yang baik, pengetahuan bisa didapatkan pada saat perawat menempuh pendidkan, dan berdasarkan pengalaman menjadi perawat kemudian yang terakhir didapatkan saat mengikuti pelatihan tentang trauma mata. Peran perawat sangatlah penting karena harus sesuai dengan lingkup kewenangan seorang perawat. Dalam pemberian pelayanan, perawat bisa memberikan kepuasan pasien khususnya dalam penanganan gawat darurat trauma mata mekanik; tumpul.
Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi karakteristik perawat IGD tentang trauma mata mekanik; tumpul di Kabupaten Jember dan mengidentifikasi tingkat pengetahuan perawat IGD tentang trauma mata mekanik; tumpul di Kabupaten Jember. Desain penelitian menggunakan deskriptif eksploratif melalui metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat IGD di Rumah Sakit Kabupaten Jember. Teknik sampling menggunakan teknik total sampling yaitu dengan jumlah sampel 42 responden.
Hasil penelitian menunjukkan paling banyak usia responden usia rata-rata perawat di ruang IGD di tiga rumah sakit di kabupaten Jember adalah memiliki rata-rata usia 31 tahun dengan usia paling rendah 25 tahun dan usia paling tinggi 48 tahun. apabila perawat berusia produktif maka memiliki pengetahuan yang baik, sehingga ketika diberikan tanggung jawab dalam bekerja mereka mampu melakukannya. Banyak responden sebagian besar berpendidikan S1 dan D3. semakin tinggi pendidikan seseorang akan bertambah banyak pengetahuan yang didapat hal ini akan mempermudah dalam setiap pekerjaan yang dilakukan, selain itu orang yang mempunyai tingkat pengetahuan yang baik mereka tidak akan mudah melakukan tindakan yang salah. Banyak responden pengalaman kerjanya lebih dari 1 tahun bahwa semakin lama pengalaman kerja perawat maka pengetahuannya sebagian besar baik, ketika perawat telah sering terlibat dalam penanganan trauma mata, maka mereka akan dapat menambah pengetahuan klien mengenai trauma mata serta penanganannya, dapat disimpulkan semakin lama seseorang berpengalaman dalam hal pekerjaan makan akan semakin banyak pengetahuan yang didapat. Sebagian besar perawat mengikuti pelatihan PPGD, seseorang yang mengikuti pelatihan perawat akan lebih paham dan melakukan tindakan sesuai prosedure yang didapat saat pelatihan kemudian pada saat perawat mengikuti pelatihan mereka akan dapat lebih menguasai setiap tindakan yang akan dilakukan. Kemudian pelatihan juga dapat menjadi media informasi mengenai perkembangan suatu hal. Informasi merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan pengetahuan. Dari 42 responden 25 perawat berpengetahuan baik dan 17 perawat berpengetahuan cukup. Seharusnya perawat harus memiliki pengetahuan yang baik karena dapat mempengaruhi setiap tindakan yang dilakukan, seperti halnya tindakan kegawatdaruratan pada trauma mata yang membutuhkan waktu cepat dan tepat apabila gagal akan menyebabkan kebutaan pada pasien
Kesimpulan diatas rata - rata usia perawat 31 tahun, pendidikan paling tinggi S1 dan D3, banyak perawat yang memiliki pengalaman kerja ditas 1 tahun dan yang terakhir sebagian besar perawat mengikuti pelatihan PPGD. Pada tingkat pendidikan sebagaian besar pendidikan D3 berpengetahuan baik begitu juga dengan yang berpendidikan S1 sebagian besar pengetahuannya baik. Pengalaman kerja diatas 1 tahun sebagian besar berpengetahuan baik. Kemudian untuk pengalaman mengikuti pelatihan sebagian besar perawat berpengetahuan baik. Saran yang dapat diberikan adalah perawat yang berpengetahuan cukup dapat meningkatkan pengetahuannya agar saat melakukan penanganan trauma mata mekanik tumpul tidak terjadi suatu kesalahan yang dapat memperburuk kondisi pasien. | en_US |