Show simple item record

dc.contributor.advisorRINIATI
dc.contributor.advisorSUBAGIARTA, I Wayan
dc.contributor.authorFEBRIANI, Diana
dc.date.accessioned2020-04-03T03:40:28Z
dc.date.available2020-04-03T03:40:28Z
dc.date.issued2019-08-30
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/97732
dc.description.abstractPembangunan daerah di era ekonomi seperti sekarang ini, daerah harus memiliki perencanaan pembangunan regional yang sangat baik dan di dasarkan pada potensi yang ada pada daerah tersebut. Dalam suatu perencanaan tersebut di butuhkan teknik analisis ekonomi untuk mengetahui keunggulan komparatif dan keunggulan bersaing yang di miliki oleh setiap daerah. Keunggulan ini dapat dikembangkan dalam perencanaan sektoran dengan menentukan sektor-sektor unggulan yang dapat di jadikan potensi dalam perkembangan perekonomian daerah. Dalam proses pembangunan, pemerintah daerah mempunyai peranan penting karena pemerintah daerah yang lebih mengetahui potensi dan sumber daya baik manusia dan alam yang dimiliki oleh daerahnya sendiri. Peranan sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi sangat penting karena sebagian besar anggota masyarakat di negara-negara miskin menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Selain hal tersebut pembangunan pertanian merupakan bagian yang penting dan tidak dapat terpisahkan dari pembangunan nasional, sebab sektor pertanian telah memberikan peranan yang cukup strategis dalam perekonomian nasional. Hal ini dapat diketahui dari lima aspek dinamis kerja sektor pertanian yaitu (a) sebagai penyedia bahan pangan penduduk; (b) menyerap tenaga kerja terbesar; (c) sebagai pemasok bahan mentah bagi produksi; (d) sebagai penghasil devisa dan (e) pemerataan pendapatan melalui pembangunan wilayah (Bunasor, 1997;1). Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif deskriptif yang bertujuan, untuk mengetahui keterkataitan antar komoditas, mengetahui dampak pengganda output dan pendapatan serta mengetahui dampak penyebaran dan koefisien penyebaran terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur dengan menggunakan alat analisis input output. Data analisis input output yang digunakan meliputi data input output tahun 2015 agregasi menjadi 28 sektor. Berdasarkan hasil keterkaitan langsung maupun langsung tidak langsung baik keterkaitan ke depan dan ke belakang bahwa komoditas tanaman kopi memiliki nilai di bawah rata-rata yang artinya keterkaitan ke depan maupun ke belakang pada tanaman kopi tidak mempunyai kemampuat yang kuat dalam menarik pertumbuhan sektor hulu dan hilirnya. Nilai dampak pengganda output komoditas tanaman kopi menduduki rangking enam pada Tipe 1 sedangkan dalam dampak pengganda pendapatan menduduki rangking sembilan pada Tipe I. Nilai pengganda output pada komoditas tanaman kopi lebih unggul yang artinya permintaan akhir yang dihasilkan tanaman kopi tersebut lebih tinggi di bandingkan permintaan antara, artinya tanaman tersebut hanya sebagai konsumsi akhir tanpa ada proses lebih lanjut untuk ke depannya atau petani masih banyak yang menjual biji kopi tersebut tanpa di olah lebih lanjut dengan menggunakan teknologi yang modern. Berdasarkan hasil koefisien penyebaran dan kepekaan penyebaran bahwa komoditas tanaman kopi memiliki nilai yang tinggi dan memiliki nilai di atas satu yang artinya tanaman kopi mempunyai peranan sebagai sektor pemimpin, maksudnya dengan adanya tanaman kopi tersebut dapat meningkatkan perekonomian di Jawa Timur.Kesimpulan dari skripsi ini menunjukkan bahwa komoditas tanaman kopi memiliki nilai keterkaitan yang rendah. Akan tetapi, dalam komoditas tanaman kopi memiliki keterkaitan ke belakang lebih tinggi di bandingkan dengan keterkaitan ke depan, nilai tersebut menunjukkan bahwa tanaman kopi banyak menggunakan output sektor lain sebagai input untuk proses produksinya. namun dengan rendahnya komoditas tanaman kopi mampu mengasilkan nilai dampak penyebaran yang tinggi karena lebih dari satu dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur baik sektor hulu mapun hilirnya. Tanaman kopi memiliki nilai dampak pengganda yang rendah. akan tetapi nilai tanaman kopi dalam pengganda output lebih tinggi karena permintaan akhir yang dihasilkan tanaman kopi tersebut lebih tinggi di bandingkan permintaan antara, artinya tanaman proses lebih lanjut untuk ke depannya atau petani masih banyak yang menjual biji kopi tersebut tanpa di olah lebih lanjut dengan menggunakan teknologi yang modern xiii tersebut hanya sebagai konsumsi akhir tanpa adaen_US
dc.language.isoInden_US
dc.relation.ispartofseries150810101056;
dc.subjectKomoditas tanaman kopien_US
dc.subjectInput Outputen_US
dc.subjectPertrumubuhan Ekonomien_US
dc.titlePeranan Komoditas Tanaman Kopi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi DI Jawa Timur (Pendekatan Input –Output)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record