dc.description.abstract | Masyarakat pedesaan di Bondowoso masih banyak yang mempertahankan
kebudayaan atau tradisi warisan leluhur, kebudayaan tradisional tersebut hadir
dalam bentuk kepercayaan rakyat, cerita rakyat, mantra, mitos, ritual, dan juga
upacara adat. Upacara adat yang masih dilakukan di kota Bondowoso, tepatnya di
Desa Karang Sengon Kecamatan Klabang hingga saat ini yakni Ghâdisa. Ghâdisa
merupakan upacara adat bersih desa atau slametan desa yang biasanya dilakukan
setiap bulan Rèbbè atau nama lain dari penanggalan Hijriah yakni bulan Sya’ban.
Upacara dilakukan selama 2 hari, antara tanggal 13-14 Sya’ban. Upacara adat
Ghâdisa memiliki beberapa kegiatan yang harus dilakukan. Salah satu kegiatan
yang wajib dilakukan yakni ritual Pojhiân.
Fokus masalah dan tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan wujud
mitos dalam ritual Pojhiân, makna simbolik dalam ritual Pojhiân, nilai budaya
dalam ritual Pojhiân, fungsi mitos dalam ritual Pojhiân, dan pemanfaatan mitos
ritual Pojhiân sebagai alternatif materi pembelajara bahasa dan sastra Indonesia di
SMA kelas X.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan
pendekatan etnografis. Penelitian ini dilakukan di Desa Karang Sengon
Kecamatan Klabang Bondowoso. Sumber data dari penelitian ini adalah informan
yang mengetahui tentang ritual Pojhiân baik itu dari cerita dan pelaksanaannya.
Data dari penelitian ini yaitu informasi berupa penjelasan, gambar, maupun
rekaman dari narasumber. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik
observasi, wawancara etnografis, dokumentasi, dan transkripsi dan terjemahan.
Selanjutnya analisis data dilakukan dengan analisis domain, analisis taksonomik,
analisis komponen, analisis tema budaya, dan penarikan kesimpulan | en_US |