Show simple item record

dc.contributor.advisorPrasetyono, Suprihadi
dc.contributor.advisorKaloko, Bambang Sri
dc.contributor.authorReyfaldi, Andhika
dc.date.accessioned2020-03-31T14:35:12Z
dc.date.available2020-03-31T14:35:12Z
dc.date.issued2019-07-22
dc.identifier.nim151910201113
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/97531
dc.description.abstractPada jaman serba digital saat ini, energi memiliki peranan penting dalam tercapainya tujuan setiap kegiatan sosial, kegiatan pendidikan, kegiatan ekonomi, serta kegiatan lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan. Salah satu energi yang sangat vital dan paling dibutuhkan pada jaman ini adalah energi listrik. Hal tersebut semakin mendorong perusahaan penyedia tenaga listrik untuk terus meningkatkan kualitas produksi listrik dan layanan agar dapat menyediakan tenaga listrik sesuai standar mutu keandalan yang berlaku. Pada penjaminan mutu dan kualitas jaringan distribusi daya sendiri di PT. YTL Jawa Timur, proteksi BBT (Auxiliary Transformer) step-down 21 kV / 10,5 kV menjadi sangat vital dan diharapkan tidak terjadi gangguan. Salah satu gangguan yang sering terjadi pada BBT (Auxiliary Transformer) step-down 21 kV / 10,5 kV adalah hubung singkat 1 fasa ke tanah. Pada perhitungan nilai setting waktu kerja rele gangguan tanah dan rele arus lebih sampai saat ini masih banyak dilakukan dengan menggunakan perhitungan konvensional yang diperoleh dari setting arus rele (Ip) dan time multiple setting rele (TMS). Oleh karena itu, perhitungan nilai setting dan koordinasi rele proteksi gangguan tanah dan rele proteksi arus lebih pada BBT (Auxiliary Transformer) step-down 21 kV / 10,5 kV pemakaian sendiri berbasis perhitungan fuzzy logic diharapkan dapat menghitung nilai setting kedua rele tersebut dengan keandalan yang lebih baik serta meningkatkan selektivitas respon kerja rele apabila terjadi gangguan. Pada penelitian ini diasumsikan rele yang berkoordiasi adalah pada incoming BBT, feeder 50_HNC10, feeder 50_HFC20, feeder 50_HLB20, dan feeder 50_HFE20. Langkah pertama adalah melakukan simulasi di software ETAP 12.6.0 untuk mendapatkan nilai arus beban maksimum (FLA) dan arus hubung singkat (Isc). Setelah didapatkan arus beban maksimum (FLA) dan arus hubung singkat (Isc) maka diperoleh nilai Ip rele GFR konvensional yaitu Ipg1 sebesar 329,88 A, Ipg2 sebesar 75,34 A, Ipg3 sebesar 10,66 A, Ipg4 sebesar 17,6 A, dan Ipg5 sebesar 22,2 A dan juga diperoleh nilai TMS rele GFR konvensional yaitu TMSg1 sebesar 0,583 s, nilai TMSg2 sebesar 0,067 s, nilai TMSg3 sebesar 0,326 s, TMSg4 sebesar 0,183 s, dan nilai TMSg5 sebesar 0,117 s, sehingga diperoleh t(sekon) rele GFR konvensional yaitu GFR1 1,98 s, GFR2 0,29 s, GFR3 1,52 s, GFR4 1,09 s, dan GFR5 0,69 s. Selain itu juga diperoleh Ip rele OCR kovensional yaitu Ipo1 sebesaren_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherJurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Jember.en_US
dc.subjectSetting Releen_US
dc.subjectRele Arus Lebihen_US
dc.subjectHubung Singkat 1 Fasaen_US
dc.subjectAuxiliary Transformersen_US
dc.subjectFuzzy Logicen_US
dc.titleAnalisis Setting Rele Gangguan Tanah dan Rele Arus Lebih terhadap Hubung Singkat 1 Fasa ke Tanah pada Auxiliary Transformers PT. YTL Jawa Timur Berbasis Fuzzy Logicen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record