dc.description.abstract | Dunia industri sekarang banyak menggunakan mesin-mesin dalam
melakukan suatu pekerjaan, baik itu mesin konvensional maupun nonkonvensional. Pahat merupakan komponen yang paling berpengaruh dalam proses
pemesinan. Pahat adalah suatu alat yang digunakan sebagai pemotong benda kerja
pada suatu proses pemesinan. Faktor yang mempengaruhi kualitas suatu pahat
adalah cutting ability atau kemampuan potong dari suatu pahat tersebut. Seiring
dengan pemakaian, pahat tentu juga memiliki umur karena keausan yang
disebabkan oleh gesekan terus menerus dengan benda kerja sehingga pahat tidak
dapat digunakan kembali. Untuk mengurangi keausan pahat maka digunakan
cairan pendingin pada proses pemesinannya. Namun pemakaian cutting fluid yang
berlebihan juga menjadi sebuah masalah baru karena memiliki efek samping yang
buruk bagi lingkungan. Untuk mengurangi dampak buruk dari cairan pendingin
tersebut maka digunakan metode Minimum Quantity Lubrication (MQL). MQL
adalah metode yang menitikberatkan pada penggunaan cairan pelumasan maupun
pendinginan dengan tujuan untuk mengurangi penggunaan volume cairan
pendingin yang berlebihan.
Alasan digunakannya metode MQL adalah untuk menghindari penggunaan
cairan pendingin yang berlebihan, menjaga suhu pahat dimana nantinya juga dapat
menekan biaya produksi dan mengurangi keausan pahat. Penggunaan cairan
pendingin yang berlebihan dapat berdampak berbahaya bagi kesehatan para
pekerja, maka dari itu metode MQL ini merupakan salah satu pilihan yang tepat
untuk mengurangi resiko tersebut.
Pada penelitian ini, metode MQL digabungkan dengan sistem otomasi
pada penyemprotan pendinginnya. Sistem otomasi adalah suatu sistem dimana
pengerjaan dilakukan dengan diprogram pada sebuah mikrokontroller sebagai
input datanya sehingga data yang dihasilkan menjadi lebih akurat dibandingkan
dengan pengerjaan secara manual.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboraturium kerja logam dan Laboratorium
uji material, jurusan Teknik mesin, Fakultas Teknik, Universitas Jember. Pada
bulan Mei hingga September 2019. Penelitian ini mengambil data nilai tool
deterioration yang dihasilkan dengan metode Taguchi berdasarkan matriks
orthogonal L9 dengan pengulangan sebanyak 3 kali untuk tiap kombinasinya.
Kontribusi faktor kendali pada nilai tool deterioration yang signifikan
dipengaruhi oleh faktor kendali yaitu depth of cut dengan kontribusi sebesar
32,69%, kontribusi komposisi sebesar 17,30%, dan metode pemberian cairan
pelumas dengan kontribusi sebesar 12,82%. Kondisi optimal yang dihasilkan
adalah pada depth of cut level 1 (1,6 mm), komposisi level 1 (3:7), dan metode
level 2 (MQL otomasi). | en_US |