Show simple item record

dc.contributor.advisorARYADINA, Dwita
dc.contributor.advisorINDRESWARI, Laksmi
dc.contributor.authorWIDIANTI, Ajeng Eka Putri
dc.date.accessioned2020-03-31T01:32:57Z
dc.date.available2020-03-31T01:32:57Z
dc.date.issued2020-01-14
dc.identifier.nimNIM162010101116
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/97499
dc.description.abstractHipertensi merupakan masalah kesehatan yang sering ditemukan di masyarakat dan mengakibatkan angka kesakitan yang tinggi. Prevalensi hipertensi di Kabupaten Jember pada tahun 2015 sebesar 66.295 penderita. Berdasarkan pekerjaan, insiden hipertensi paling besar terjadi pada kelompok petani/nelayan/buruh, yaitu sebesar 39,9%. Salah satu faktor risiko baru yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah pada petani adalah paparan zat berbahaya pestisida. Penggunaan pestisida di dunia mencapai 3,5 juta ton per tahun dan pestisida golongan sintetik yang banyak digunakan petani di lndonesia adalah golongan organofosfat. Organofosfat di dalam tubuh akan menghambat kerja enzim kolinesterase. Inhibisi kolineseterase akan meningkatkan kerja saraf simpatis dengan manifestasi peningkatan detak jantung dan vasokonstriksi pembuluh darah sistemik yang akan memengaruhi peningkatan tekanan darah. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini yaitu petani yang menggunakan pestisida organofosfat di Kecamatan Panti, Ambulu, Sumbersari, dan Puger di Kabupaten Jember. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu accidental sampling dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik pengambilan data yang dilakukan berupa wawancara, pemeriksaan kadar kolinesterase darah dan pemeriksaan tekanan darah. Analisis data pada penelitian ini yaitu menggunakan uji Rank Spearman. Kadar kolinesterase didapatkan sebagian besar kadar kolinesterase normal yakni sebesar 29 sampel (96,7%) sedangkan kadar kolinesterase abnormal dengan interpretasi keracunan ringan sebesar 1 sampel (3,33%). Tekanan darah normal sebanyak 10 sampel (33,3%), prehipertensi sebanyak 14 sampel (46,7%), hipertensi stage 1 sebanyak 3 sampel (10%), dan hipertensi stage 2 sebanyak 3 sampel (10%). Uji Rank Spearman tidak menunjukkan hubungan yang signifikan antara kadar kolinesterase dengan angka kejadian hipertensi pada petani yang terpapar pestisida organofosfat di Kabupaten Jember dengan nilai p > 0,05, yakni 0,093. Hal ini dapat disebabkan karena ada beberapa faktor eksternal yang dapat memengaruhi masuknya pestisida ke dalam tubuh dan menurunkan kadar kolinesterase serta memengaruhi tekanan darah seseorang seperti kelengkapan APD, lama penyemprotan, frekuensi penyemprotan, konsumsi natrium, dan budaya dari subjek penelitian sehingga memungkinkan didapakan hasil yang bias dan tidak signifikan.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERANen_US
dc.subjectHipertensien_US
dc.subjectKadar Kolinesteraseen_US
dc.subjectOrganofosfaten_US
dc.subjectPestisidaen_US
dc.subjectKolinesterase Darahen_US
dc.titleHubungan Kadar Kolinesterase dengan Angka Kejadian Hipertensi pada Petani yang Terpapar Organofosfat di Kabupaten Jemberen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiKedokteran
dc.identifier.kodeprodi2010101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record